%0 Thesis %9 Skripsi %A Nazifatul Ummy Al Amin, NIM.: 22205031006 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2025 %F digilib:71040 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K moderatisme; ; Tafsir Tematik Kemenag; diksi dalam teks Al-Quran %P 135 %T MODERASI SEBAGAI STRUKTUR DASAR TAFSIR TEMATIK KEMENTERIAN AGAMA RI PERSPEKTIF ANALISIS WACANA RUTH WODAK %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71040/ %X Penelitian ini menelusuri wacana moderasi sebagai basis utama Kementerian Agama RI (Kemenag) melakukan penafsiran, alasan utama menggunakan wacana tersebut dalam menafsirkan al-Qur’an, dan implikasi penafsirannya. Wacana moderasi yang dihadirkan melalui pemilihan diksi teks al-Qur’an telah membawa pada wacana baru dalam menafsirkan al-Qur’an. Diksi-diksi teks al-Qur’an kemudian dipilih untuk dilakukan pengembangan pada sisi makna leksikalnya. Pemilihan diksi tersebut kemudian menjadi salah satu cara Kemenag untuk menarasikan gagasan serta melakukan kritik terhadap konteks sosial melalui penafsiran al-Qur’an. Penelusuran wacana moderasi dalam Tafsir Tematik Kemenag ditempuh dengan metode analisis wacana historis (Discourse Historical Approach) Ruth Wodak. Tahapan pertama dari analisis ini menelusuri teoretisasi wacana moderasi dalam tafsir Kemenag, kemudian dilanjutkan operasionalisasi teori dengan menekankan pada analisis linguistik penafsiran, kemudian tahapan ketiga menganalisis wacana teks maupun konteks penyusunan penafsiran, dan keempat adalah melakukan interpretasi dari keseluruhan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyusunan tafsir tematik Kementerian Agama memiliki keterkaitan dengan agenda Pemerintah Pusat untuk mewujudkan kehidupan damai, rukun dan moderat. Agenda tersebut dirumuskan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan direalisasikan Kemenag dalam perannya sebagai instansi terdepan dalam bidang keagamaan. Wacana moderasi diberangkatkan atas diksi wasaṭ dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 143. Implikasi penafsiran tersebut menjadikan diksi-diksi tertentu dalam teks al-Qur’an difungsikan sebagai media menyebarkan gagasan moderasi, mengesampingkan wacana penafsiran kontemporer yang memperhatikan pada analisis tektualitas teks, historisitas teks, dan pesan utama teks. %Z Prof. Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag.