%0 Journal Article %@ p-ISSN: 2581-0065e-ISSN: 2654-265X %A Noor Hamid, - %D 2025 %F digilib:71072 %I Lembaga Penelitian Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah, Bangil - Pasuruan %J JPI : Jurnal Pendidikan Islam %K Education Transformation, Da'wah Integration, Inclusive, Multicultural Islamic Education. Transformasi Pendidikan, Integrasi da’wah, Inklusif, Pendidikan Islam Multikultural. %N 1 %P 66-77 %T Model of Institutional Development for Inclusivity Integrating Da'wah into the Transformation of Multicultural Islamic Education at MadrasahIbtida’iyyah %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71072/ %V 15 %X In the context of a pluralistic society, Islamic education is required to be able to form tolerant and inclusive characters, and create a learning environment that is not only religious, but also emphasizes the aspect of diversity. And some madrasas still position da'wah as a religious ritual, whereas in essence da'wah as the core of Islamic teachings has the potential to be an integral part of the education system, not only limited to religious activities, but also as a means of character formation and creating a harmonious life in a multicultural society. The approach used is descriptive qualitative with a phenomenological research type, through in-depth interview techniques, participatory observation, and documentation. This study aims to examine the inclusive institutional development model through the integration of da'wah in the process of transforming multicultural Islamic education in MadrasahIbtida'iyyah, with a focus on a case study at MI Ma’arif Kedung Solo, Porong, Sidoarjo, East Java. The results of the study indicate that the integration of da'wah has been substantively realized in various institutional activities in madrasas, such as in the curriculum, school culture, and the role of teachers as agents of multicultural da'wah. This study also formulates an institutional development model that places da'wah as a transformative element in creating a learning environment that is friendly to diversity and encourages the participation of all madrasahresidents. Thus, madrasahsare not only centers of religious learning, but also centers of civilization that foster solidarity, respect differences, and strengthen the values of Islam rahmatan lil 'alamin Dalam konteks masyarakat yang plural Pendidikan Islam dituntut untuk dapat membentuk karakter yang toleran dan inklusif, dan menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya religius, tetapi juga menekankan pada aspek kebhinekaan. Dan beberapa madrasahmasih memposisikan da’wahsebagai ritual keagamaan, padahal pada hakikatnya da’wahsebagai inti ajaran Islam memiliki potensi sebagai bagian integral dari sistem pendidikan, tidak hanya sebatas aktivitas keagamaan, tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter dan menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat multikultural. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis, melalui teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model pengembangan kelembagaan yang inklusif melalui integrasi da’wahdalam proses transformasi pendidikan Islam multikultural di MadrasahIbtida’iyyah, dengan fokus pada studi kasus di MI Ma’arif Kedung Solo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi da’wahsecara substantif telah terwujud dalam berbagai aktivitas kelembagaan di madrasah, seperti dalam kurikulum, budaya sekolah, dan peran guru sebagai agen da’wahmultikultural. Penelitian ini juga merumuskan model pengembangan kelembagaan yang menempatkan da’wahsebagai elemen transformatif dalam menciptakan lingkungan belajar yang ramah terhadap keragaman dan mendorong partisipasi semua warga madrasah. Dengan demikian, madrasah tidak hanya menjadi pusat pembelajaran agama, tetapi juga pusat peradaban yang menumbuhkan solidaritas, menghargai perbedaan, dan memperkuat nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin