%A NIM.: 23200011008 Imam Nururi %O Dr. Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum %T ISLAM DAN IMAJINASI IDENTITAS PIIL PESENGGIRI DALAM MASYARAKAT KOTABUMI LAMPUNG UTARA %X Piil Pesenggiri sebagai falsafah hidup masyarakat Lampung tetap menjadi nilai sentral dan kebanggaan bagi masyarakat Lampung di Kotabumi. Namun, nilai ini mengalami reduksi akibat berbagai faktor eksternal maupun internal yang memengaruhi tatanan sosial dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tiga aspek utama. Pertama, bagaimana Islam membentuk hubungan sosial, identitas budaya, dan praktik keseharian masyarakat Lampung di Kotabumi. Kedua, bagaimana masyarakat Lampung di Kotabumi mengimajinasikan Piil Pesenggiri sebagai falsafah yang merepresentasikan identitas dan kebanggaan mereka dalam konteks perubahan sosial. Ketiga, peran tokoh adat dalam pewarisan budaya lokal, khususnya dalam menjaga keberlanjutan nilai-nilai adat di tengah tantangan modernisasi. Penelitian ini berupaya menjawab beberapa pertanyaan utama yang dikaji berdasarkan fakta dan data di lapangan. Pertama, bagaimana agama Islam yang dominan membentuk hubungan sosial, identitas budaya, dan praktik kehidupan sehari-hari masyarakat suku Lampung di Kotabumi? Kedua, mengapa terjadi beragam imajinasi identitas Piil Pesenggiri di kalangan masyarakat Lampung di Kotabumi? Ketiga, bagaimana pengetahuan tokoh adat membentuk praktik budaya Piil Pesenggiri dalam kehidupan masyarakat Lampung di Kotabumi?. Penelitian ini berargumen bahwa keragaman imajinasi terhadap Piil Pesenggiri, termasuk narasi yang berkembang mengenai harga diri mutlak dalam aspek positif maupun negatif, disebabkan oleh minimnya literasi yang diperoleh dalam lingkungan keluarga, pendidikan, maupun masyarakat. Akibatnya, pemahaman masyarakat terhadap falsafah Piil Pesenggiri berkembang sesuai dengan apa yang mereka serap melalui tradisi lisan, ritual, dan praktik keseharian yang diwariskan oleh tokoh adat. Temuan ini menunjukkan bahwa pemaknaan identitas budaya dalam masyarakat Lampung di Kotabumi sangat bergantung pada sumber pengetahuan yang tidak selalu seragam, mengingat aspek lisan, ritual, dan tindakan keseharian tokoh adat bersifat dinamis dan dapat berubah dari waktu ke waktu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun Piil Pesenggiri tetap menjadi kebanggaan dan identitas kolektif masyarakat Lampung di Kotabumi, pemahaman terhadap konsep ini belum sepenuhnya merata di berbagai lapisan masyarakat, sehingga distorsi imajinasi terus berkembang dalam interpretasi dan praktik budaya mereka. %K Imajinasi Identitas, Islam, Masyarakat Lampung Kotabumi, Piil Pesenggiri %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib71134