TY - THES N1 - Drs. H. Fuad Zein, M.A ID - digilib71247 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71247/ A1 - Syariful Alam, NIM.: 99353658 Y1 - 2006/05/12/ N2 - Sebuah fenomena baru dalam pembaruan hukum Islam tentang pewasiatan organ tubuh yang dititik tekankan pada pandangan salah satu imam mazhab terkemuka, Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i, yang selalu mengedepankan qiyas sebagai landasan terkuat setelah Al-Qur'an,Hadis dan Ijma'. Kebutuhan manusia dalam kehidupannya sangat mengedepankan pada moral dan etika yang beranjak dari situ pula tercipta hukum yang dapat dipegang sebagai panduan agar tercipta tatanan kehidupan manusia beradab dan santun akan perkembangan zaman, sebagaimana umat Islam yang memiliki pegangan hukum, etika dan moral yaitu Al-Qur'an, Sunnah, Ijma' Sahabat. Akan tetapi bila muncul sebuah permasalahan baru yang belum terputuskan dalam tiga tatanan tersebut maka para ulama menetapkan sebuah ijtihad, yang salah satunya adalah qiyas, dimana Sang Imam sangat mengedepankan qiyas sebagai penetapan hukum bagi umat Islam setelah tiga nash tersebut. Seperti masalah pewasiatan organ tubuh, dimana dalam nash tidak terdapat dalil yang mencakupkan permasalahan tersebut secara rinci, sedangkan pada saat tertentu manusia bisa mengalami hal yang tidak dikehendaki akan tetapi bisa dipulihkan dengan cara transplantasi salah satu organ tubuh yang diwasiatkan dari pewasiat kepadanya. Dalam hal ini, qiyas, sangat berperan dalam menyikapi problematika kaum Muslim yaitu mengenai pewasiatan organ tubuh. Saat materi tak lagi menjadi kebutuhan terutama dan kegiatan medis telah memvonis tak ada jalan lain, maka terjawab keberlangsungan hidup yang menjadi prioritas bagi berlanjutnya keturunan dengan transplantasi organ tubuh yang telah diwasiatkan pewasiat sebelum meninggalnya. Analisis mengenai permasalahan ini-sebagai tolak ukumya-pada karya-karya besar Sang Imam sendiri, sehingga didapatkan bukti yang akurat dan komprehensip dalam menemukan konklusi permasalahan tersebut, dan bisa dipertanggungjawabkan adanya hukum yang dijadikan acuan. Kesimpulannya, dengan demikian ada kemungkinan besar-dengan adanya pewasiatan organ tubuh-kehidupan manusia bisa terjaga, terkhusus bagi para kerabat dan anak keturunan, yang dengan menerima pewasiatan tersebut dapat melanjutkan aktifitas kehidupannya sebagaimana layaknya manusia lainnya. Maka, kemaslahatan umat dapat terjaga dengan adanya hukum yang bisa memberikan banyak kontribusi bagi kehidupan umat manusia, khususnya umam Islam di dunia. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - wasiat; istinbat; organ tubuh; masyarakat modern M1 - skripsi TI - KONSEP AL-QIYAS IMAM ASY-SYAFl'I DAN APLIKASINYA TERHADAP PEWASIATAN ORGAN TUBUH AV - restricted EP - 108 ER -