%A NIM.: 23205031048 Moh. Halir Ridla %O Dr. Phil. Mu'ammar Zayn Qadafy, M.Hum. %T REKONSEPTUALISASI METODOLOGI TAFSIR MAQASIDI DALAM KAJIAN TEMATIK AL-QUR’AN (TELAAH TERHADAP PEMIKIRAN ABDUL MUSTAQIM) %X Tafsir maqasidī yang diklaim sebagai sebuah pendekatan canggih dalam menafsirkan Al-Qur’an, mempunyai segmentasi pada kajian tafsir tematik (mauḍū‘ī). Sehingga seyogyanya tafsir maqāṣidī dapat applyable terhadap semua jenis kajian tematik yang secara garis besar ada tiga yaitu tematik term, tematik surah, dan tematik tema-tema Al-Qur’an. Namun secara metodis tidak demikian, mengingat kerangka metodis yang tersedia dalam tafsir maqāṣidī tidak dapat mengkover ketiga jenis kajian tematik tersebut. Hal tersebut terbukti dari penelitian-penelitian yang menggunakan tafsir maqāṣidī dalam mengkaji Al-Qur’an masih terbatas pada kajian tematik tema-tema Al-Qur’an. Sehingga dibutuhkan rekonseptualisasi metodologi terhadap tafsir maqāṣidī dalam kajian tematik (khususnya tematik term dan tematik surah). Berangkat dari argumen bahwa sebuah metodologi sebagai serangkaian prosedur yang berusaha untuk merespon media yang dinamis, sehingga paradigma lama yang tidak kompatibel dengan media yang baru tergantikan oleh paradigma baru. Fokus utama penelitian ini adalah memberikan tawaran kerangka metodis baru tafsir maqāṣidī dalam dua genre kajian tematik yang belum terjamah oleh kerangka metodis yang sudah ada sebelumnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan model library research, karena data utama dalam penelitian ini berupa dokumen kepustakaan. Data-data penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dengan mengintegrasikan tafsir maqāṣidī dengan pendekatan non-tafsir seperti semantik dan ring composition untuk membentuk sebuah kerangka metodis baru ketika dihadapkan pada kajian tematik term dan surah. Dua pendekatan non-tafsir tersebut tidak tiba-tiba muncul begitu saja, namun telah melalui proses pemilahan berdasarkan hasil identifikasi masalah, sehingga dapat menjustifikasi penggunaan interdisipliner terhadap tafsir maqāṣidī. Penelitian ini menemukan bahwa blind spot yang ditinggal oleh tafsir maqāṣidī dalam kajian tematik Al-Qur’an disebabkan oleh paradigma yang membangun tafsir maqāṣidī berupa maqāṣid al-qur′ān dan maqāṣid asy-syarī‘ah. Penggunaan maqāṣid asy-syarī‘ah memberikan sebuah stimulus agar produk tafsir yang dihasilkan humanis-kontekstualis akhirnya membuat tafsir maqāṣidī terikat dengan spirit tafsir tematik tema-tema Al-Qur’an ―masyhur disebut tafsir kontekstual― yang berorientasi pada pengambilan ibrah dari Al-Qur’an untuk kehidupan umat. Sehingga untuk mengkover dua model kajian tematik yang lain (tematik term dan surah) dibutuhkan paradigma yang senada dengan dua kajian tematik tersebut. Semantik yang senada dengan kajian tematik term yang berusaha untuk melihat kekhasan pemilihan kata dalam Al-Qur’an diintegrasikan untuk mengkaji kata ḍaraba. Sedangkan ring composition yang senada dengan tematik surah yang berusaha untuk melihat kesatuan komposisi dan tujuan dalamsatu surah diintegrasikan untuk mengkaji surah al-Qaṣaṣ. %K rekonseptualisasi; kajian tematik Al-Qur’an; Tafsir maqaṣidi %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib71359