@phdthesis{digilib71366, month = {May}, title = {KISAH ZU AL-QARNAIN DALAM QS AL-KAHFI [18]: 83-101 DALAM KAJIAN INTERTEKSTUALITAS GABRIEL SAID REYNOLDS}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21105030050 Muhamad Zaenul Mustofa}, year = {2025}, note = {Nafisatul Mu?awwanah, M.A}, keywords = {Zu al-Qarnain, Intertekstualitas, Gabriel Said Reynolds}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71366/}, abstract = {Kisah Zu al-Qarnain dalam Al-Qur?an, khususnya pada QS Al-Kahfi [18]: 83?101, merupakan salah satu narasi ayat kisah yang menjadi perdebatan di kalangan para mufasir maupun peneliti atau pengkaji Al-Qur?an. Diantara hal yang menjadi perdebatan yakni mengenai identitas historis Zu al-Qarnain, kedudukan atau jabatan yang dimilikinya dan makna yang dikehendaki dari ayat tersebut. Salah satu hal yang menjadi penyebab munculnya perdebatan yakni beragamnya sumber sejarah yang dikaitkan dengan kisah ini. Para pengkaji Al-Qur?an baik dari Barat maupun tradisi Islam telah melakukan beragam pendekatan untuk mengkaji lebih dalam kisah ini. Salah satu pengkaji Al-Qur?an yang turut menelaah kisah Zu al-Qarnain dalam QS Al-Kahfi [18]: 83-101 adalah Gabriel Said Reynolds dengan pendekatan intertekstualitas. Dalam diskursusnya terhadap kisah Zu al-Qarnain Reynolds mengaitkan narasi kisah Zu al-Qarnain dengan teks berbahasa Suryani (Syiriac) yakni Ne{\d s}{\d h}{\=a}n{\=a} d-leh d-Aleksandr{\=o}s (Legenda Kemenangan Alexander). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pembacaan intertekstualitas Gabriel Said Reynolds terhadap kisah Zu al-Qarnain dalam QS Al-Kahfi [18]: 83-101. Fokus utama penelitian ini terletak pada bagaimana Reynolds membandingkan narasi teks Al-Qur?an dengan teks berbahasa Suryani Ne{\d s}{\d h}{\=a}n{\=a} d-leh d-Aleksandr{\=o}s. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat kontribusi hasil pembacaan intertekstualitas Reynolds tehadap diskursus kisah Zu al-Qarnain. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research), yang mengandalkan sumber primer pada buku The Qur?an And The Bible: Text and Commentary khususnya pada bagian pembacaan intertekstualitas Zu al-Qarnain dalam QS Al-Kahfi [18]: 83-101 dan sumber sekunder terkait karya-karya Reynolds maupun literatur pendukung lainnya. Pengolahan data dilakukan dengan teknik deskriptif-analitis guna menggambarkan sekaligus menganalisis pembacaan Gabriel Said Reynolds terhadap kisah Zu al-Qarnain. Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan utama. Pertama, Gabriel Said Reynolds menunjukkan bahwa narasi kisah Zu al-Qarnain memiliki hubungan yang erat dengan teks berbahasa Syriac Ne{\d s}{\d h}{\=a}n{\=a} d-leh d-Aleksandr{\=o}s. Reynolds mengidentifikasi adanya kemiripan struktur dan elemen cerita antara kisah Zu al-Qarnain dalam Al-Qur?an dengan teks berbahasa Syriac Ne{\d s}{\d h}{\=a}n{\=a} d-leh d-Aleksandr{\=o}s (Legenda Kemenangan Alexander). Kedua, pembacaan Reynolds berkontribusi dalam diskursus Zu al-Qarnain dalam Al-Qur?an dari beberapa aspek, yaitu sumber dan metode pembacaan kisah Zu al-Qarnain dalam QS Al-Kahfi [18]: 83-101, fungsi dan tujuan narasi kisah Zu al-Qarnain, dan identitas historis Zu al-Qarnain. Dalam hal ini, Reynolds menguatkan pandangan para mufasir seperti Sayid Qut\}b, Ah\}mad Khalafulah dan Quraisy Shihab yang menyebutkan bahwa narasi kisah Zu al-Qarnain sebagai sarana untuk menyampaikan pesan moral dan teologis. Selain itu, Reynolds juga menguatkan pendapat para mufasir yang menyebutkan bahwa Zu al-Qarnain adalah Alexander dengan menghadirkan teks Syiria sebagai bukti yang mendukung.} }