%0 Thesis %9 Masters %A Muhammad Aziz, NIM.: 22205032024 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2025 %F digilib:71375 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Tafsir Ekologi, Yusuf Al-Qaradawi, Seyyed Hossein Nasr, Pemikiran Islam %P 233 %T PARADIGMA TAFSIR EKOLOGI: STUDI PERBANDINGAN ANTARA YUSUF AL-QARADPARADIGMA TAFSIR EKOLOGI: STUDI PERBANDINGAN ANTARA YUSUF AL-QARADAWI DAN SEYYED HOSSEIN NASRWI DAN SEYYED HOSSEIN NASR %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71375/ %X Perbincangan, perdebatan tentang ekologi dibicarakan oleh tokoh-tokoh besar dalam forum-forum resmi maupun tidak resmi seperti di seminar-seminar, sekolah, ceramah-ceramah dan komunitas-komunitas. Sebagai manusia yang mempunyai tanggung jawab untuk merawat alam. Manusia seharusnya mempererat hubungan dengan alam, bukan malah mengabaikan, mengucilkan, melupakannya dari perhatian manusia itu sendiri, di mana manusia ialah orang yang menempati dan tinggal di permukaan bumi ini. Hal ini menjadi kekhawatiran bukan di zaman dahulu saja bahkan di zaman sekarang lebih mengkhawatirkan dan sangat mengancam peradaban manusia. Penelitian ini menggunakan Analisis Wacana Kritis (CDA) untuk mengeksplorasi pemikiran Yūsuf Al-Qaradawi dan Seyyed Hossein Nasr tentang ekologi. Studi ini mengindentifikasi beberapa tren dalam literatur yang ada, termasuk fokus pada pendekatan teologis, definisi istilah-istilah ini dalam kaitannya dengan ketidaktahuan dan ketidakmampuan oleh manusia-manusia dalam mengelola lingkungan hidup. Analisis ini bertujuan untuk mengungkapkan penafsiran ekologis Yūsuf Al-Qaradawi dan Seyyed Hossein Nasr, apa yang melatarbelakangi perbedaan dan persamaan keduanya terkait krisis lingkungan di era kekinian dengan menggunakan pendekatan komparatif serta analisis praktik wacana dan sosiokultural dalam mempengaruhi terciptanya teks tersebut. Studi ini bersifat kualitatif yang mengandalkan perpustakaan untuk mengumpulkan data dari sumber primer, terutama kitab ri’ayah al-bi’ah fi syari’ah al-Islam dan buku-buku Seyyed Hossein Nasr serta sumber sekunder dari literatur akademis yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yūsuf Al-Qaradawi dan Seyyed Hossein Nasr sama-sama memandang bahwa Tuhan sebagai level tertinggi di alam semesta, sedangkan alam sebagai sesuatu yang sakral dan manusia sebagai ‘abdullah dan khalifah di bumi. Di sisi lain, Al-Qaradawi menganggap bahwa memperbaiki etika, moral, budi pekerti manusia dan hubungan dengan Tuhan serta alamlah sebagai solusi kuat dari krisis lingkungan. Nasr juga mengkritik penyalahgunaan teknologi modern yang berkembang saat ini dengan menganggapnya sebagai salah satu akar penyebab dari krisis lingkungan dan perlunya memperbaiki agama serta spiritualitas manusia. Penelitian ini juga menemukan bahwa Al-Qaradawi dan Nasr meskipun terdapat elemen teologis dan sufisme dalam pemikiran keduanya, penekanan pada aspek moral, etika, dan sosial menjadikannya lebih memperhatikan hubungan manusia dengan alam sebagai penjaga, perawat bumi. Selain itu, ditemukan bahwa terciptanya teks dari kedua tokoh dipengaruhi oleh lingkungan sosial, ekonomi, budaya, bahkan politik pada saat itu. Peradaban Barat yang telah menjalar ke berbagai negara menjadi salah satu penyebab yang paling berpengaruh dalam mengubah cara pandang manusia modern saat ini. %Z Prof. Dr. H. Abdul Mustaqim S.Ag., M.Ag.