%0 Thesis %9 Skripsi %A Hani Wahyuningsih, NIM.: 21102040012 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2025 %F digilib:71469 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Model Budaya, Budaya Organisasi, OCAI (Organizational Culture Assesment Instrument) %P 202 %T MODEL DAN LEVEL BUDAYA ORGANISASI PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (DPAD) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71469/ %X Penelitian ini mengkaji budaya organisasi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memadukan nilai-nilai budaya lokal SATRIYA dengan profesionalisme dalam pelayanan publik. Budaya organisasi di DPAD DIY tercermin melalui sistem makna bersama yang meliputi nilai, norma, dan ritual kerja sehari-hari, termasuk penggunaan simbol budaya, pelaksanaan tradisi, serta desain layanan yang inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model dan level budaya organisasi yang terbentuk serta memahami bagaimana integrasi nilai budaya lokal mempengaruhi karakter dan kualitas pelayanan di DPAD DIY. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan desain explanatory sequential, yang melibatkan dua fase penelitian secara berurutan. Fase pertama berupa pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) untuk mengukur model dan level budaya organisasi di DPAD DIY. Fase kedua adalah pengumpulan data kualitatif melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk menindaklanjuti dan menjelaskan hasil kuantitatif. Data kemudian dianalisis secara terpadu untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai budaya organisasi yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY saat ini didominasi oleh budaya Hierarchy Culture yang berorientasi pada keteraturan sistem kerja. Namun, terdapat keinginan kuat dari pegawai untuk mengembangkan budaya Clan Culture dan Adhocracy Culture yang lebih terbuka, kolaboratif, dan kreatif. Nilai-nilai dasar organisasi seperti SATRIYA dan ASN BerAKHLAK telah diterapkan dengan baik sebagai identitas budaya yang kuat, meskipun ditemukan ketidaksesuaian antara budaya aktual dengan filosofi empat pilar DPAD DIY sebagai landasan filosofis organisasi. Temuan ini mengindikasikan adanya kebutuhan untuk mengharmonisasikan budaya organisasi agar lebih responsif terhadap perubahan dan nilai-nilai luhur lokal. %Z Dr. Maryono, S.Ag., M.Pd.