%0 Thesis %9 Skripsi %A Fatimah Syivaa Ussariiroh, NIM.: 19105030056 %B FAKULTAS USHULUDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2025 %F digilib:71503 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K tafsir sufistik; Ruh al-Maʿani; lebah; surah An-Nahl. %P 89 %T LEBAH MENURUT TAFSIR ISYARI AL-ALUSI (Studi Kitab Ruḥ al-Maʿani Fī Tafsir al-Qur’an al-‘Azim wa al-Sab‘ al-Mathani) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71503/ %X Penelitian ini berangkat dari keunikan Al-Alusi yang memiliki ciri khas penafsiran sufistik dalam karyanya Ruh al-Maʿanī, dengan focus pada penafsiran tentang lebah dalam surah An-Nahl ayat 68-69. Al-Alusi dikenal sebagai mufasir yang mengintegrasikan pendekatan tekstual, filosofis, dan sufistik, tanpa mengabaikan makna lahiriyah dari ayat-ayat Al-Qur’an. Dalam tafsirnya, ia tidak hanya mengungkapkan keajaiban biologisnya saja, tetapi juga menampilkan makna spiritual dan nilai hikmah yang merefleksikan kebesaran Allah dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Kajian ini bertujuan untuk mengungkap karakteristik pemikiran sufi Al-Alusi yang tersembunyi dibalik pendekatan literalnya, kemudian menjelaskan kontribusi pemikirannya terhadap pengembangan tafsir dan refleksi ekoteologis dalam penafsirannya pada kitab tafsir Ruh al-Maʿani. Oleh karena itu penelitian ini menunjukkan bahwa Al-Alusi menafsirkan ayat tentang lebah dengan menyiratkan pesan batiniyah, yang penting untuk dikaji lebih dalam pada konteks spiritual, dan menjawab dua rumusan masalah diantaranya: Pertama, bagaimana penafsiran Al-Alusi tentang lebah dalam tafsir Rūḥ al-Maʿani? Kedua, apa keunikan yang dimiliki Al-Alusi sebagai tafsir sufi isyari?. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan sumber data primer kitab Tafsir Ruḥ al-Maʿani Fī Tafsir al-Qur’ān al-‘Azim wa al-Sab‘ al-Mathānī. Sedangkan data-data sekunder untuk mendukung penelitian ini didapatkan dari buku, jurnal, tesis, skripsi, atau sumber informasi lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dua kesimpulan. Pertama, penafsiran Al-Alusi terhadap lebah dalam Tafsir Ruh al-Maʿani menunjukkan gaya sufistik dan reflektif, dengan pendekatan isyari yang memadukan makna lahiriyah dengan makna batiniyah. Berbeda dengan penafsiran Ibnu Katsir lain yang bersifat riwayat, tekstual, ataupun modern, Al-Alusi menghadirkan tafsir multidimensi (linguistik, rasional, sufistik, dan filosofis). Kedua, lebah diartikan oleh Al-Alusi bukan hanya sebagai makhluk biologis, akan tetapi juga diartikan sebagai simbol spiritual yang mencerminkan ketaatan kepada Allah SWT. %Z Drs. Muhammad Mansur, M.Ag.