TY - THES N1 - Dr. Waryani Fajar Riyanto, S.H.I., M.Ag. ID - digilib71526 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71526/ A1 - Iksan Maulani, NIM.: 21105010068 Y1 - 2025/03/12/ N2 - Dewasa ini masih terjadi fenomena umat Islam yang menjalankan ibadah, tetapi ia kehilangan makna hidup yang berujung pada kehampaan, kehilangan arah, sehingga melakukan kejahatan. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Syauket, Aji dan Djasuli bahwa terdapat umat Islam yang menjalankan ibadah tetapi masih melakukan kejahatan. Penelitian tersebut dipertegas oleh pandangan tokoh tasawuf yaitu Baduzzaman Said Nursi yang memiliki pandangan-pandangan komprehensif dalam membahas ibadah. Selain itu, Nursi juga memiliki gagasan ibadah yang menarik dan jika dihubungkan dengan makna hidup dapat menjadi khazanah baru dalam pandangan ibadah. Namun, untuk menemukan makna hidup dari ibadah Nursi diperlukan pendekatan yang membahas hal tersebut. Dalam hal ini, pendekatan yang membahas makna hidup adalah logoterapi. Sehingga penelitian ini mengambil dua pertanyaan yaitu: Pertama, apa gagasan ibadah menurut Nursi? Kedua, bagaimana ibadah dalam pemikiran tasawuf Nursi Perspektif logoterapi? Dalam menganalisis penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif berbasis kepustakaan dengan sumber primer dari karya Nursi yaitu kitab al-Kalimat dan al-Lama?at, serta untuk sumber skunder berupa karya ilmiah yang membahas tema penelitian ini. Kemudian analisis dilakukan menggunakan metode deskriptis-analitis dengan pendekatan logoterapi. Pendekatan ini dipilih karena logoterapi menekankan pentingnya makna hidup manusia dengan tiga cara utama yaitu: pencapaian kreatif, pengalaman hidup, dan sikap dalam menghadapi penderitaan. Selanjutnya, data-data tersebut ditelaah untuk menjawab pokok permasalahan penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis penelitian ini menemukan dua kesimpulan yaitu: Pertama, ibadah adalah bersujudnya seorang hamba dengan penuh cinta dan rasa kagum dihadapan kesempurnaan rub?biyah, qudrah, dan rahmat ilahi, serta menyaksikan kekurangan, kelemahan, dan kefakiran dirinnya. Sedangkan yang kedua terdapat tujuh poin pandangan ibadah Nursi perspektif logoterapi yaitu: Pertama, Kullun minh? yasjudu lill?h (semuanya bersujud kepada Allah). Kedua,Auq?tu al-?ib?dah hiya tam??lun li al-?ay?h (waktu-waktu ibadah adalah cerminan kehidupan. Ketiga, Al-?ib?datu allat? tu?add? biikhl??in wa ta?abbudin hiya alladh?na yuq?m?na syar??ata All?h (Ibadah yang dikerjakan dengan penuh pengabdian adalah mereka yang menjalankan syariat Allah). Keempat, al-?ib?dah hiya al-balsamu al-sh?f? li-jar???ti r??ika, wa awj??i dh?tika (Ibadah adalah balsem penyembuh untuk luka-luka jiwamu, dan sakit-sakit batinmu). Kelima, Al-?ib?dah fa-hiya amm? tilka al-tadr?b?t wa al-ta?l?m?t (Ibadah adalah tentang pelatihan dan pengajaran). Keenam, Wa tsumma fa-l? ya?sabanna al-ins?nu nafsahu ins?nan in k?na l? yafhamu h?dh? (Janganlah manusia menganggap dirinya sebagai manusia jika ia tidak memahami hal ini). Ketujuh, Fayaltaji?u bi?-?al?ti il? b?bi man huwa. (Dengan salat, ia mendekatkan diri ke pintu Tuhan). Ketujuh poin tersebut memiliki makna hidup bahwa kesempurnaan ibadah adalah bagaimana seorang hamba mengabdi kepada Allah dengan penuh cinta. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Ibadah; Tasawuf; Said Nursi; Logoterapi M1 - skripsi TI - IBADAH DALAM PEMIKIRAN TASAWUF BADIUZZAMAN SAID NURSI: PERSPEKTIF LOGOTERAPI AV - restricted EP - 162 ER -