TY - THES N1 - Asrul M, Hum. ID - digilib71830 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71830/ A1 - Ludvi Indah Sari, NIM.: 21105050072 Y1 - 2025/05/27/ N2 - Resepsi atau interpretasi umat Islam terhadap teks Hadis dapat dilihat melalui berbagai dimensi yang berbeda, baik dari segi pemahaman, penafsiran, maupun penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup lebih dari sekadar kajian tekstual, karena teks Hadis tidak hanya dipahami secara literal, tetapi juga diterjemahkan dan diimplementasikan dalam konteks sosial, budaya, dan keagamaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik penggunaan wewangian dalam Majelis Bil Musthofa serta resepsi jamaah terhadap hadis-hadis yang mengatur penggunaan wewangian dalam majelis tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipatif di lapangan serta analisis teks hadis. Fokus penelitian terbagi pada dua rumusan masalah: pertama, bagaimana praktik penggunaan wewangian dalam Majelis Bil Musthofa, dan kedua, bagaimana resepsi jamaah terhadap hadis-hadis yang berhubungan dengan penggunaan wewangian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan wewangian dalam Majelis Bil Musthofa terdiri dari dua bentuk utama: (1) penggunaan bukhr (dupa) yang dibakar pada waktu tertentu, dan (2) pengolesan wewangian pada tubuh jamaah, terutama pada saat ritual Mahalul Qiyam. Ritual Mahalul Qiyam, yang merupakan momen penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, diperkaya dengan penggunaan wewangian sebagai simbol kesucian dan pengamalan sunnah Nabi. Praktik ini mengonfirmasi nilai-nilai spiritual dalam hadis-hadis yang menekankan pentingnya wewangian dalam kehidupan sosial dan keagamaan, terutama dalam memperkuat ikatan emosional antara jamaah dan Nabi Muhammad SAW. Resepsi jamaah terhadap hadis-hadis tentang penggunaan wewangian terbagi dalam dua dimensi interpretasi: pertama, dalam aspek informatif, jamaah memahami hadis-hadis tersebut sebagai pengetahuan yang harus diamalkan sebagai bentuk ittiba? (mengikuti sunnah Nabi), dan kedua, dalam aspek performatif, jamaah menganggap praktik tersebut sebagai bentuk aktualisasi sosial yang terus berkembang dalam komunitas, serta sebagai xiv ekspresi penghormatan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - hadis; majelis Bil Musthofa; wewangian; resepsi M1 - skripsi TI - RESEPSI HADIS WEWANGIAN DALAM MAJELIS BIL MUSTHOFA KRAPYAK AV - restricted EP - 155 ER -