relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71993/ title: KONSEP AR-RIJS PADA AHLUL BAIT DALAM QS. AL-AHZAB [33]:33: ANALISIS SOSIO-HISTORIS TERHADAP TRADISI PENAFSIRAN SYI’AH creator: Rizqi Nugroho, NIM.: 20105030083 subject: 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir description: Penelitian ini membahas penafsiran Ahlul Bait dalam QS. Al-Ahzab [33]:33 berdasarkan karya lima mufasir Syi’ah yang mewakili zamannya, yaitu At-Tibyan fi Tafsiri Al-Qur’an karya Syaikh Tusi, Majma’ al-Bayan fi Tafsiri Al-Qur’an karya at-Tabarsi, Tafsir as-Safi karya Muhsin al-Kasani, Tafsir Nur Al-S|aqalain karya al-Howayzi, dan al-Mizan fi Tafsiri Al-Qur’an karya Allamah Tabataba’i. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan dan persamaan dalam penafsiran mereka terhadap konsep Ahlul Bait melalui aspek horizon historis dan pengalaman yang dimiliki mufasir. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada kualitas data-data yang telah dianalisis dan diuraikan secara sistematis. Bentuk penelitiannya adalah penelitian kepustakaan(library research). Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode deskriptif analitis dengan kerangka teori analisis Sosio-Historis untuk menganalisis interpretasi QS. Al-Ahzab [33]:33 dalam beberapa tafsir Syi’ah dari berbagai periode waktu. Perumusan masalahnya yaitu: 1. Bagaimana penafsiran QS. Al-Ahzab [33]:33 mengenai Ahlul Bait dalam tradisi penafsiran Syi’ah? 2. Bagaimana pengaruh konteks sosio-historis terhadap penafsiran QS. Al-Ahzab [33]:33 dalam tafsir Syi’ah? Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun para mufasir berasal dari mazhab teologis yang sama, terdapat perbedaan dalam memahami siapa yang termasuk dalam Ahlul Bait dan bagaimana keistimewaan mereka ditafsirkan. Mayoritas mufasir Syi’ah menyepakati bahwa Ahlul Bait terdiri dari Fatimah, Ali, Hasan, dan Husain. Namun, perbedaan muncul dalam menafsirkan makna ar-rijs (dosa) seperti pendekatan rasional dan kontekstual oleh Al-Tabarsi, pendekatan historis oleh Muhsin Al-Kasani, pendekatan berbasis riwayat oleh Al-Howayzi, serta pendekatan filosofis dan mistis oleh Allamah Tabataba’i. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa kondisi sosio-politik sangat memengaruhi metode penafsiran para mufasir. Empat dari lima mufasir hidup di bawah kekuasaan yang mendukung Syi’ah, seperti Dinasti Buwaihiyyah dan Dinasti Safawi, yang memungkinkan mereka lebih bebas dalam mengekspresikan doktrin Syi’ah. Sebaliknya, Allamah Thabathaba’i hidup dalam periode pergolakan politik di Iran yang menyebabkan ia lebih berhati-hati dalam menafsirkan Ahlul Bait dengan menggunakan pendekatan rasional dan filosofis yang lebih subtil date: 2025-05-23 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71993/1/20105030083_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/71993/2/20105030083_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Rizqi Nugroho, NIM.: 20105030083 (2025) KONSEP AR-RIJS PADA AHLUL BAIT DALAM QS. AL-AHZAB [33]:33: ANALISIS SOSIO-HISTORIS TERHADAP TRADISI PENAFSIRAN SYI’AH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.