relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72026/ title: APRESIASI AL-QUR’AN TERHADAP ORANG YANG BERILMU MENURUT TAFSIR AL-MUNIR DAN AL-MISHBAH creator: Ittaqi Tafuzi, NIM.: 21105030025 subject: 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir description: Dalam kehidupan modern, pencarian ilmu sering kali tidak menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat. Perubahan pola pikir yang pragmatis, dan minimnya motivasi dalam mencari ilmu agama dan ilmu umum menjadi bagian dari faktor yang menyebabkan rendahnya akan kesadaran urgensi ilmu pada kehidupan sehari-hari. Padahal, dalam ajaran Islam, ilmu memiliki kedudukan yang tinggi, bahkan banyak ayat Al-Qur’an secara jelas mengapresiasi orang-orang berilmu. salah satu surat yang sering digunakan dalam pembahasan ilmu, yakni Q.S. Al-Alaq ayat 1-5. Penelitian ini menjawab pertanyaan (1) Bagaimana penafsiran Wahbah Zuhaili dan M. Quraish Shihab mengenai ayat-ayat ilmu? (2) Apa persamaan dan perbedaan dari penafsiran Wahbah Zuhaili dan M. Quraish Shihab? (3) Bagaimana relevansi penafsiran Wahbah Zuhaili dan Quraish Shihab terhadap orang yang berpendidikan pada konteks kekinian? Penelitian ini menggunakan pendekatan tematik dan teori hermeneutika Hans Gadamers untuk mencari ayat-ayat ilmu, menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an tentang ilmu, mendeskripsikan penafsiran dari ayat tersebut serta mendeskripsikan penafsiran mufasir sesuai dengan perkembangan zamannya. Data primer penelitian ini adalah Kitab Tafsir Al-Munir dan Al-Mishbah. Data sekundernya meliputi jurnal, artikel ilmiah, skripsi, dan literatur lain yang mendukung penelitian ini. Berdasarkan telaah yang telah dilakukan, ditemukan bahwa kedua tafsir menjelaskan apresiasi Al-Qur’an terhadap orang berilmu dalam beberapa hal, diantaranya adalah Allah meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu, Allah memerintahkan membaca dan mencari ilmu, Allah memberi ilmu sebagai karunia, Allah memberikan ilmu sebagai kunci dalam memahami pesan Allah, dan masih banyak lainnya. Selain itu, ditemukan persamaan dan perbedaan penafsiran dalam kedua kitab tafsir. Di antaranya pada Q.S. Al-Mujadilah ayat 11 menjelaskan tentang kedudukan tinggi bagi orang yang berilmu. Akan tetapi ada sedikit perbedaan dalam menafsirkannya. Pada Tafsir Al-Munir menjelaskan bahwa orang yang menggabungkan iman dan ilmu, Allah akan mengangkat dan meninggikan beberapa derajatnya melalui keimanan dan keilmuannya. Salah satu bentuk pemuliaan tersebut adalah mengangkat derajatnya dalam berbagai majelis. Sedangkan Tafsir Al-Mishbah menyebutkan penegasan orang yang berilmu tersebut memiliki derajat lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang sekedar beriman. Selain itu penjelasan Ilmu pada ayat ini tidak terbatas dalam lingkup ilmu agama saja, akan tetapi juga mencakup segala jenis ilmu yang bermanfaat. date: 2025-04-25 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72026/1/21105030025_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72026/2/21105030025_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Ittaqi Tafuzi, NIM.: 21105030025 (2025) APRESIASI AL-QUR’AN TERHADAP ORANG YANG BERILMU MENURUT TAFSIR AL-MUNIR DAN AL-MISHBAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.