TY - THES N1 - Drs. Muhammad Mansyur M.Ag ID - digilib72029 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72029/ A1 - Ilham Abrorul Anwar, NIM.: 21105030111 Y1 - 2025/06/04/ N2 - Al-Qur'an sebagai al-?Arabiyyah al-Akbar bukan hanya menjadi sumber petunjuk hidup bagi manusia, tetapi juga merupakan kalam ilahi yang mengandung nilai estetika dan kekuatan bahasa. Penguasaan bahasa Arab menjadi syarat fundamental bagi seorang mufasir dalam memahami dan menafsirkan isi al-Qur'an. Seorang penafsir dituntut untuk menguasai aspek-aspek kebahasaan, termasuk kaidah balaghah dan struktur gramatikal Arab. Salah satu mufasir kontemporer yang menaruh perhatian besar pada aspek linguistik adalah Ibn Asyur melalui karya monumentalnya, at-Tahrir wa at-Tanwir. Ibn Asyur dikenal sebagai tokoh terkemuka dalam bidang tafsir asal Tunisia. Perhatiannya terhadap aspek kebahasaan dalam penafsiran al-Qur?an tidak terlepas dari latar belakang keilmuannya. Ia merupakan pakar bahasa Arab dan pernah menjadi anggota Majma? al-Lughah al-?Arabiyyah (Akademi Bahasa Arab) di Mesir, serta memiliki berbagai karya yang membahas ilmu nahwu dan balaghah. Penelitian ini memfokuskan kajian pada langkah-langkah Ibn Asyur dalam menafsirkan al-Qur?an melalui pendekatan linguistik dalam kitab at-Tahrir wa at-Tanwir. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library research) dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, dan dianalisis secara deskriptif-analitis. Kitab at-Tahrir wa at-Tanwir ditulis oleh Ibn Asyur secara lengkap dan sistematis, mengikuti urutan mushaf dari Surah al-Fatihah hingga an-Nas. Dalam setiap penafsiran, Ibn Asyur memulai dengan pengenalan surah (ta?rif bi al-surah), konteks historis (asbab al-nuzul), analisis tujuan dan kandungan surah, kajian kebahasaan, penjelasan makna kontekstual, penegasan makna melalui kesatuan ayat, serta kritik terhadap penafsiran sebelumnya. Pendekatan linguistik Ibn Asyur dalam kitab ini mencakup beberapa aspek, antara lain: Qawa?id al-Lughah al-?Arabiyyah (ilmu nahwu dan ?arf), ?Ilm al-Dilalah (makna lafziyyah dan makna ma?nawiyyah), dan Uslubiyyah (analisis gaya bahasa). Hal ini menunjukkan bahwa kitab at-Tahrir wa at-Tanwir tidak hanya memuat penafsiran teologis, tetapi juga menjadikan al-Qur?an sebagai karya sastra yang agung. Sebagai contoh, dalam menafsirkan Q.S. al-Fatihah:5, yang memuat perintah untuk menyembah dan meminta pertolongan, Ibn Asyur menekankan penggunaan gaya bahasa iltifat sebagai bentuk pengulangan yang tidak monoton, guna menjaga perhatian dan ketertarikan pembaca atau pendengar. Dengan demikian, kontribusi Ibn Asyur melalui pendekatan linguistiknya menjadi penting dalam memperkuat pandangan al-Qur?an sebagai karya bahasa Arab tertinggi sekaligus teks ilahi yang kaya akan nilai-nilai makna. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Tafsir Linguistik KW - At-Tahrir wa at-Tanwir KW - Ibn Asyur M1 - skripsi TI - PENDEKATAN LINGUISTIK DALAM KITAB TAFSIR AT-TAHRIR WA AT-TANWIR KARYA IBN ASYUR AV - restricted EP - 109 ER -