%A NIM.: 21105040028 Salsabilla Alif Riyanta %O Dr. Moh. Soehadha, S.Sos.M.Hum %T PLURALITAS NUANSA MUBENG BENTENG DI KERATON YOGYAKARTA %X Penelitian ini berfokus pada desakralisasi ritual mubeng benteng yang berada di Keraton Yogyakarta. Penelitian ini membahas mengenai nilai sakralitas yang ada dalam ritual mubeng benteng mengalami perubahan akibat dari adanya globalisasi dan juga menjadi bagian dari postmodern. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kualitatif, peneliti melibatkan diri dalam pelaksanaan ritual. Wawancara dilakukan dengan berbagai pihak yang memenuhi kriteria sebagai informan seperti abdi dalem Keraton Yogyakarta dan peserta ritual mubeng beteng. Analisis data menggunakan teknik tunggal dalam teori simbol Clifford Geertz mengenai “Arena dalam dan Arena Luar”. Arena dalam pada penelitian ini ialah komunitas masyarakat memiliki pemahaman sejalan dengan nilai tradisional Keraton. Sedangkan arena luar dalam hal ini ialah pengikut ritual diluar komunitas Keraton. Hasil menunjukkan bahwa nilai globalisasi mempengaruhi perubahan makna dan proses dalam ritual mubeng beteng. Globalisasi menjadikan masyarakat memiliki pola pikir yang maju dan menyebabkan nilai dalam ritual mengalami perubahan. Perubahan inilah yang identik dengan desakralisasi yang menjadi fenomena kontemporer atau postmodern. %K Ritual Mubeng Benteng, Postmodern, Pluralitas Nuansa %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib72034