TY - THES N1 - Dr. Siti Khodijah Nurul Aula, M. Ag. ID - digilib72040 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72040/ A1 - Aan Andesra, NIM.: 23205031044 Y1 - 2025/06/04/ N2 - Praktik pengaplikasian Bibel sebagai referensi penafsiran bukanlah fenomena baru, namun tidak menjadikannya sebagai tradisi yang lazim. Terdapat polarisasi yang bersifat polemis dalam perlibatannya terkait otoritas otonom al-Qur??n sebagai teks wahyu, dalam praktiknya dikategorikan memiliki hirarki yang sama dengan teks suci lainnya dan dianalisis dengan pendekatan historis-kritis. Secara normatif praktik tersebut tidak lahir dari kehampaan, melainkan terdapat faktor-faktor tertentu yang merealisasikan pengaplikasiannya. Praktik polemis tersebut turut diaplikasikan dalam The Study Quran: a New Translation and Commentary. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait pengaplikasian Bibel dalam penafsiran, diantaranya: bagaimana posisi dan kontribusi Bibel dalam The Study Quran: a New Translation and Commentary?, bagaimana unsur ekstrinsik terkait faktor teologis dan sosio-historis yang mempengaruhi pengaplikasian Bibel?, dan bagaimana unsur intrinsik terkait bentuk intertekstual Bibel dalam The Study Quran: a New Translation and Commentary ketika menafsirkan QS. Y?suf (12): 23-42? Metode penelitian dalam tesis ini menggunakan library research, dengan objek material adalah The Study Quran: a New Translation and Commentary, terkhusus pada QS. Y?suf (12): 23-42 yang dianalisis dengan teori semiotika intertekstual Julia Kristeva dengan tujuan untuk melihat posisi dan kontribusi Bibel, berlanjut pada konstruk pemikiran penulis yang menjadi sebab pengaplikasian Bibel, serta menemukan bentuk relasi antar teks suci yang disajikan. Kesimpulan dalam penelitian ini, diantaranya: Pertama, menilai Bibel sebagai teks yang kental akan nilai aspek historis, perlibatan Bibel memiliki tujuan memperluas makna ayat al-Qur??n. Mengingat isu distorsi yang ada, karya ini menilai dengan lebih cenderung pada aspek distorsi makna dan penafsiran dari pada distorsi teks. Pandangan terkait tahrif memiliki pengaruh yang bersifat tidak langsung berupa batasan dengan menempatkan Bibel sebagai teks historis sehingga tidak menjadikannya sebagai sumber hukum, batasan yang disajikan berupa kontekstualisasi historis dan analisis intertekstual. Kedua, tentang unsur ekstrinsik. Dalam perspektif inklusivisme-religius menjelaskan posisi Seyyed Hossein Nasr sebagai seorang inklusif, perspektif hermeneutika-filosofis menunjukkan situasi hermeneutika dengan jejak intelektual terkait filsafat, serta fenomena 9/11 yang melahirkan paham Islamophobia di New York, dan dalam kacamata dialogis menunjukkan keberagaman bentuk suara proton (suara al-Qur??n), suara neutron (suara mufassir tradisionalis), dan suara elektron (suara Bibel) dapat menggambarkan karnivalistik. Ketiga, memuat bentuk interteks terkait tema ayat memuat kisah, hukum, dan semiotik. Terkait model intertekstual memuat rujukan, penjelasan, perbandingan, dan kritik. Pengaplikasian referensial Bibel mayoritas menjadikannya sebagai bentuk interteks yang bersifat analitis-komparatif, hal ini senada dengan tujuan pengaplikasian dalam rangka membangun dialog, walau dalam konsep teologi tetap memuat hirarki otentisitas al-Qur??n dibanding Bibel. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Referensial Bibel; godaan perempuan; Tafsir Mimpi M1 - masters TI - INTEGRASI REFERENSIAL BIBEL DALAM TAFSIR KONTEMPORER (Studi Analisis QS. Yusuf (12): 23-42 dalam The Study Quran: a New Translation and Commentary) AV - restricted EP - 145 ER -