@mastersthesis{digilib72436, month = {July}, title = {SPIRITUAL ECOLOGY DALAM GERAKAN KONSERVASI: MENYELAMI HUBUNGAN HARMONIS KOMUNITAS RESAN GUNUNGKIDUL DENGAN ALAM}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 23200011060 Mudji Ridwan}, year = {2025}, note = {Dr. Ita Rodiah, M.Hum.}, keywords = {Spiritual Ecology, Local Wisdom, Komunitas Resan, Konservasi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72436/}, abstract = {Krisis ekologi menjadi tantangan krusial abad ke-21, dengan sudut pandang manusia modern sebagai salah satu penyebab utamanya. Kondisi ini menuntut adanya pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek spiritual, agama, dan ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengapa spiritual ecology menjadi dasar utama gerakan konservasi Komunitas Resan Gunungkidul serta bagaimana manifestasinya dalam membangun hubungan harmonis antara manusia dan alam secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan field research pada objek Komunitas Resan di Kabupaten Gunungkidul. Sumber data dalam penelitian ini mencakup hasil wawancara, observasi partisipatif, dan penelusuran dokumentasi pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spiritual ecology menjadi dasar gerakan konservasi karena lahir dari kesadaran spiritual dan kritik terhadap pendekatan pembangunan berbasis green economy yang antroposentris. Komunitas Resan menginternalisasi nilai-nilai spiritual, etika lingkungan, dan kearifan lokal (local wisdom) ke dalam praktik konservasi seperti penanaman pohon sebagai ibadah, revitalisasi sumber mata air (belik), dan pelaksanaan ritual sakral seperti nglangse dan merti warih belik. Gerakan ini dilakukan secara swadaya, organik, tidak terstruktur secara organisasi formal, tidak berorientasi pada keuntungan ekonomi, tidak berada pada bayang-bayang partai politik, namun memiliki dampak ekologis yang nyata dan berkelanjutan. Praktik tersebut mencerminkan integrasi antara spiritualitas, agama, dan ekologi sebagaimana dimaksud dalam konsep spiritual ecology Leslie E. Sponsel. Penelitian ini membuktikan bahwa spiritual ecology bukan hanya wacana normatif, tetapi dapat menjadi dasar gerakan konservasi kontemporer yang efektif dan berkelanjutan, khususnya dalam konteks komunitas berbasis nilai spiritual dan kultural seperti Komunitas Resan.} }