TY - THES N1 - Dr. Labibah Zain, MLIS ID - digilib72511 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72511/ A1 - Farah Ghina, NIM.: 22200012106 Y1 - 2025/06/12/ N2 - Di tengah kemajuan teknologi informasi, pelestarian warisan budaya memerlukan pendekatan baru yang inovatif agar tetap relavan dan dapat diakses oleh generasi masa kini. Museum Sonobudoyo sebagai salah satu museum terpenting di Yogyakarta memainkan peran strategis dalam pelestarian budaya, untuk menghadapi tantangan digital dan meningkatkan jangkauan edukatifnya, museum ini mengadopsi pendekatan GLAM (Gallery, Library, Archive, Museum) sebuah model kolaborasi antar lembaga budaya yang bertujuan mengintegrasikan fungsi galeri, perpustakaan, arsip, dan museum dalam satu ekosistem pengetahuan yang saling melengkapi. GLAM bukan sekedar penggabungan fungsi, tetapi merupakan sinergi strategis yang memanfaatkan teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konvergensi GLAM di Museum Sonobudoyo sebagai strategi pelestarian warisan budaya. Analisis dilakukan dengan menggunakan kerangka teori manajemen Stueart untuk menilai tahapan konvergensi, mulai dari perencanaan hingga evaluasi, serta taksonomi Bloom untuk mengevaluasi manfaat penerapan GLAM terhadap pengetahuan, sikap, dan keterlibatan pengunjung dalam proses pelestarian budaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tujuan memperoleh pemahaman yang komprehensif terkait konvergensi GLAM. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan tiga informan kunci dan satu informan pendukung, dokumentasi. Analisi data menggunakan model Miles dan Huberman yang meliputi prngumpulan data, reduksi data, penyajian informasi, hingga penarikan kesimpulan. Temuan penelitian, bahwa Museum Sonobudoyo telah berhasil menerapkan GLAM secara menyeluruh melalui sinergi antara fungsi galeri, perpustakaan, arsip, museum dalam satu sistem manajemen yang didukung oleh teknologi dan pendekatan edukatif. Penerapan tersebut mencakup proses digitalisasi koleksi, penyajian pameran tetap dan temporer, serta pemanfaatan teknologi seperti Augmented Reality dan layar sentuh guna meningkatkan kualitas pengalaman pengunjung. Museum juga menyelenggarakan program seperti workshop, diskusi budaya, dan program relawan. Penerapan GLAM ini bermanfaat signifikan terhadap peningkatan jumlah, setelah pengembangan ruang pamer dan layar digital. Evaluasi menggunakan Taksonomi Bloom menunjukkan adanya peningkatan kognitif, afektif, psikomotorik. Penerapan manajemen yang terstruktur, disertai partisipasi aktif masyarakat melalui berbagai program interaktif, telah mentransformasi peran museum dari sekedar tempat pelestarian artefak menjadi wadah edukatif sekaligus ruang kolaboratif bagi kegiatan budaya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - GLAM; Museum Sonobudoyo; pelestarian budaya M1 - skripsi TI - KONVERGENSI GALLERY, LIBRARY, ARCHIVE, MUSEUM (GLAM) DI MUSEUM SONOBUDOYO UNTUK MENDUKUNG PELESTARIAN WARISAN BUDAYA AV - restricted EP - 207 ER -