%0 Thesis %9 Skripsi %A Aida Marisa Boru Regar, NIM.: 201007020078 %B FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA %D 2025 %F digilib:72549 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Presentasi Diri, Food Influencer, Media Sosial, Tiktok %P 117 %T PRESENTASI DIRI FOOD INFLUENCER JOGJA MELALUI MEDIA SOSIAL TIKTOK %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72549/ %X Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa transformasi signifikan dalam pola konsumsi media masyarakat. Salah satu bentuk dari transformasi tersebut adalah munculnya fenomena influencer, khususnya di media sosial seperti TikTok. TikTok menjadi salah satu platform yang paling diminati karena kemampuannya dalam menyebarkan konten secara cepat dan luas. Dalam konteks ini, food influencer atau individu yang secara konsisten membagikan konten seputar makanan menjadi salah satu kategori yang menonjol dan memiliki daya tarik tersendiri bagi audiens, terutama generasi muda. Food influencer tidak hanya membagikan informasi kuliner, tetapi juga membentuk identitas dan citra diri tertentu di hadapan publik digital. Identitas ini dibangun melalui konten visual, gaya komunikasi, narasi, serta strategi interaksi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana presentasi diri food influencer di media sosial khususnya Tiktok dan menganalisis strategi dan tantangan self-presentation yang digunakan oleh food influencer dalam membangun citra diri serta interaksi dengan pengikutnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan food influencer, observasi terhadap konten video yang diunggah di platform TikTok, serta dokumentasi berupa tangkap layar, komentar, dan proses interaksi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Food influencer di TikTok secara aktif membentuk identitas digital mereka melalui strategi manajemen kesan. Mereka mengatur dengan cermat aspek visual seperti pengambilan gambar makanan yang aestethic, penggunaan voice over dengan intonasi tertentu, gaya komunikasi yang relatable, hingga konsistensi tema konten. Semua ini dilakukan untuk menciptakan citra diri yang menarik, profesional, dan autentik di mata audiens. Strategi tersebut juga mencerminkan keseimbangan antara kepentingan personal branding dan tuntutan algoritma media sosial yang mengutamakan engagement dan originalitas. %Z Nisrina Muthahari, M.A.