%A NIM.: 97532326 Lina Rohmayani %O Drs. H. Yusron, M.A. dan Ahmad Rofiq, S.Ag. - Digitalisasi %T SYUKUR MENURUT AL-GHAZALI DALAM IHYA' 'ULUM AL-DIN %X Kehidupan manusia sering dihadapkan pada kebahagiaan dan kesengsaraan. Ketika ditimpa kesenangan, manusia diperintahkan untuk bersyukur. Syukur secara bahasa berasal dari kata syakara, yang berarti membuka, menampakkan, dan menggambarkan, dan merupakan lawan kata dari kufr (menutup). Pemahaman umum yang hanya mengartikan syukur sebagai ucapan terima kasih patut dipertanyakan, karena itu penelitian ini menjadi relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna syukur yang dikonsepsikan oleh al-Ghazali dalam karyanya, Ihya' 'Ulum al-Din. Metode yang digunakan adalah pendekatan normatif-filosofis dan deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Ghazali mengkonsepsikan syukur tidak hanya sebagai ucapan lisan, tetapi memiliki tiga pilar utama: 'ilm (ilmu), hal (keadaan), dan 'amal (amal perbuatan). 'Ilm adalah kesadaran akan nikmat dan Pemberinya. Kesadaran ini akan menumbuhkan 'hal', yaitu keadaan jiwa berupa kegembiraan karena nikmat yang diterima dan kedekatan dengan Allah. Kedua pilar tersebut kemudian diimplementasikan dalam 'amal yang melibatkan hati, lisan, dan anggota badan, untuk digunakan dalam ketaatan dan amal saleh. Faktor pendorong syukur adalah kesadaran bahwa syukur bermanfaat bagi manusia itu sendiri dan pengetahuan tentang apa yang dicintai dan tidak dicintai Allah. Sebaliknya, faktor yang dapat memalingkan manusia dari syukur adalah kelengahan dan kebodohan. Ketiga pilar ini saling menunjang dan berkaitan, sehingga tidak dapat dipisahkan %K Syukur, al-Ghazali, Ihya' 'Ulum al-Din, Ilmu, Amal %D 2003 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib72626