%A NIM.: 21104010007 Uswatun Hasanah %O Drs. H. Nur Munajat, M.Si. %T IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN RUMPUN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MTsN 1 SLEMAN %X Kurikulum merdeka menjadi salah satu langkah awal dalam mendukung terwujudnya tujuan Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Kesiapan merupakan jaminan hasil dalam pelaksanaan perencanaan kurikulum termasuk didalamnya suatu pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Sleman saat ini telah menerapkan kurikulum merdeka sejak tiga tahun terakhir. Dalam praktiknya guru masih kebingungan dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut, diantaranya yakni terkait dengan penyusunan perangkat administrasi yang meliputi modul ajar, perencanaan dan asesmen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan guru rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka serta kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasi kurikulum merdeka di MTsN 1 Sleman. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research) dengan metode kualitatif. Subjek dalam penelitian ini terdiri atas Kepala Sekolah, Guru Qur’an Hadis, Guru Akidah Akhlak, Guru Fikih, dan Guru SKI. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan peneliti adalah Teknik Tringulasi Sumber. Peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kreadibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Teknik analisis data dilakukan menggunakan tiga langkah utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi perencanaan pembelajaran guru Pendidikan Agama Islam sebagian sudah siap dalam perencanaan pembelajaran, guru telah memahami CP, TP, dan ATP, namun beberapa guru belum cukup siap dalam perencanaan pembelajaran dikarenakan guru-guru belum mampu menyusun secara mandiri dan masih bergantung pada modul ajar dari pemerintah. Dari segi pelaksanaan, guru Pendidikan Agama Islam sebagian sudah siap dan sudah mulai menerapkan pembelajaran aktif meskipun belum sepenuhnya berdiferensiasi disebabkan oleh keterbatasan waktu dan sarana. Kemudian dari segi asesmen pembelajaran, sebagian guru telah memahami pentingnya asesmen, namun pelaksanaannya belum optimal karena keterbatasan pemahaman terhadap asesmen awal serta kesulitan dalam menyesuaikan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen tersebut. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan sarana prasarana, penyusunan metode pembelajaran yang menarik, dan pembagian kelompok belajar berdasarkan pembelajaran berdiferensiasi. %K kesiapan guru; kurikulum merdeka; pembelajaran berdiferensiasi %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib72643