@phdthesis{digilib72744, month = {July}, title = {KORELASI ANTARA PENGAMALAN AGAMA DAN ETOS KERJA PARA PENGRAJIN KERAMIK DI DESA KLAMPOK KECAMATAN PURWOREJO KLAMPOK KABUPATEN BANJARNEGARA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 89220438 Suwaebah}, year = {1994}, note = {Drs. Washim Bilal - Digitalisasi}, keywords = {pengamalan agama, shalat fardhu, etos kerja, pengrajin keramik, Banjarnegara}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72744/}, abstract = {Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandangan bahwa pengamalan agama, khususnya shalat fardhu, berpotensi memengaruhi etos kerja seorang muslim. Para pengrajin keramik di Desa Klampok Kabupaten Banjarnegara merupakan komunitas yang menarik diteliti karena aktivitas kerja mereka menuntut kesabaran, ketekunan, dan keuletan yang dapat terkait dengan pengamalan agama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengamalan shalat fardhu dilaksanakan, bagaimana etos kerja para pengrajin, serta hubungan antara keduanya. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 108 orang dari total 216 pengrajin. Data diperoleh melalui kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment untuk menguji hubungan antara variabel pengamalan shalat fardhu dan etos kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamalan shalat fardhu para pengrajin keramik berada pada kategori baik, ditandai dengan motivasi beribadah, rutinitas pelaksanaan, dan ketepatan waktu shalat. Sementara itu, etos kerja mereka juga tergolong baik, tercermin dalam kedisiplinan, motivasi, kegairahan, dan kepuasan kerja. Uji statistik menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara pengamalan shalat fardhu dengan etos kerja, sehingga semakin tinggi kualitas pengamalan shalat fardhu, semakin baik pula etos kerja para pengrajin. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa pengamalan agama berperan penting dalam membentuk etos kerja pengrajin keramik. Oleh karena itu, penguatan nilai-nilai keagamaan diharapkan dapat terus dikembangkan guna meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja masyarakat.} }