%A NIM.: 92531264 Mukhlisin %O Pembimbing: Dr. Musa Asy’arie - Digitalisasi %T HERMENEUTIKA PEMBEBASAN Studi Kritis Pemikiran al-Qur'an Farid Esack dalam Konteks Pembebasan di Afrika Selatan %X Hermeneutika pembebasan pada dasamya merupakan model penafsiran baru dalam perkembangan hermeneutika Islam kontemporer. Model hermeneutika ini lahir di Afrika Selatan dalam atmosphere struktur sosial, politik, ekonomi dan budaya yang menindas (oppression). Salah satu tokohnya adalah Farid Esack, seorang aktivis sosial-politik dan pcmikir Muslim terkemuka Afrika Selatan. Di samping sebagai bentuk resistensi atas faktor sosial dan politik, hermeneutika ini juga lahir sebagai bentuk kritik terhadap konservativisme dan positivisme hcrrneneutika tradisional-terutama berkaitan dengan praktek apartheid dan pandangan terhadap agama lain-dan perjuangan pembebasan (l,beration struggle) yang sedang berlangsung. Praxis hermeneutika ini menghasilkan-meminjam bahasa Amin Abdullah-satu diskursus intelektual-epistemologis di Afrika Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (lihrary research). Pengumpulan data melalui data primer berupa bahan kepustakaan yang berkaitan langsung dengan hermeneutika pembebasan al-Quran Farid Esack. Data sekunderdengan data-data yang memiliki keterkaitan baik langsung ataupun tidak langsung dengan data primer. Kesimpulan penelitian adalah: 1). Lahirnya hermeneutika pembebasan tidak bisa dilepaskan dari beberapa faktor, yaitu situasi sosial politik yang menindas, perjuangan politik untuk pembebasan (liberation struggle), reaksi terhadap gejala stagnasi wacana pemikiran Islam dalam konteks masyarakat yang berubah, perkembangan wacana baru Islam, dan lahirnya teologi pembebasan di dunia Kristen. Kenyataan ini menjadi catatan penting bagi terbentuknya satu episteme baru dalam tafsir. Esack mengandaikan beberapa faktor di atas sebagai locus bagi penafsiran pembebasannya. 2). Hem,encutika al-Qur'an tradisional, meskipun tidak cukup memadai bagi perumusan henneneutika pembebasan kontemporer, telah memberikan kontribusi bagi perumusan hermeneutika yang lebih membebaskan. Asumsi bahwa al-Qur'an adalah wahyu yang progressif (progress;ve revelation) dan bersentuhan langsung dengan realitas sosial-politik pewahyuannya telah memberi pendasaran epistem;s bagi epistemologi hermeneutika pembebasan al-Qur'an. 3). Struktur pengetahuan hermeneutika pembebasan Esack memiliki posisi yang sangat signifikan di dalam konteks perkembangan pemikiran Islam kontemporer. Transformasi kesadaran teks ke konteks, dari teori ke praxis, dan dari kesadaran politis-lokal kc humanis-kontekstual merupakan kontribusi signifikan. Hermeneutika pernbebasan merupakan kritik wacana dan kritik ideologi, baik dalam konteks praxis pemikiran Islam maupun praktek pengetahuan pada umumnya. %K Hermeneutika pembebasan; model praxis; Afrika Selatan %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib72760