%0 Thesis %9 Skripsi %A Fauziah Rahmawati, NIM.: 21104030053 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2025 %F digilib:72778 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K collaboration; parents; nutritional fulfillment; halal; thayyib %P 188 %T KOLABORASI GURU DENGAN ORANG TUA DALAM PEMENUHAN ASUPAN GIZI ANAK YANG HALAL DAN THAYYIB DI KELOMPOK B1 RA AVERROUS BANTUL %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72778/ %X Fenomena saat ini anak lebih menyukai makanan dan minuman instan yang menjadi tantangan serius bagi guru dan orang tua. Kesadaran terhadap pentingnya pemenuhan gizi seimbang berkembang pesat saat ini, sedangkan dalam peningkatannya sesuai dengan prinsip syariat Islam yang halal dan thayyib. Keberhasilan pemenuhan gizi seimbang terdapat sinergi antara lingkungan sekolah dan rumah. Oleh karena itu kolaborasi antara guru dengan orang tua sangat penting dalam memberikan kebiasaan dan memastikan asupan gizi anak sesuai usianya. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bentuk kolaborasi antara guru dan orang tua dalam mengindentifikasi tantangan kolaborasi dalam upaya pemenuhan gizi seimbang sesuai prinsip syariat islam. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari guru (1 orang), orang tua (4 orang), staf MUI (1 orang). Teknik pengumpulan obeservasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles Huberman dengan tahapan sebagai berikut: reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan data. Uji keabsahan data menggunakan tringulasi teknik. Hasil penelitian, Pertama: Kolaborasi antara guru dan orang tua dalam pemenuhan asupan gizi anak yang halal dan thayyib di kelompok B1 RA Averrous Bantul telah terwujud dalam berbagai bentuk komunikasi dan program edukasi gizi. Bentuk kolaborasi dilakukan meliputi komunikasi rutin lewat WAG (WhatsApp Grup) atau secara langsung, program edukasi bersama antara guru dan orang tua, koordinasi menu bekal makanan anak dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Kedua, Tantangan yang dihadapi yakni adanya keterbatasan waktu orang tua, perbedaan pemahaman dan prioritas, serta kurangnya kesinambungan program edukasi. Tantangan ini menujukkan bahwa walaupun ada keinginan kuat dalam berkolaborasi , dalam implementasinya mengahdapi hambatan yang harus di atasi agar efektifitas kolaborasi tercapai. %Z Dra. Nadlifah, M.Pd.