relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72883/ title: FILANTROPI BERBASIS MASJID STUDI KASUS MASJID AL FATAH JARAKSARI WONOSOBO creator: Rosid Al Usman, NIM.: 23200011143 subject: 361.3 - Pekerjaan Sosial, Filantropi description: Tren filantropi telah berkembang pesat pada awal tahun 2000an. Tren filantropi ini ditandai dengan banyaknya lembaga non-filantropi maupun filantropi menggencarkan kegiatan pemberdayaan. Tren filantropi berkembang pesat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, khususnya media sosial. Praktik filantropi disiarkan dalam media sosial yang bisa diakses oleh mayoritas individu di Indonesia memotivasi orang lain untuk melakukan gerakan filantropi yang serupa. Namun, sebuah masjid di Wonosobo yang bernama Al Fatah telah melakukan gerakan filantropi sejak tahun 1965 bahkan, hingga hari ini masih eksis dan berjalan. Konsistensi dan kelahiran yang lebih awal dari gerakan filantropi di masjid Al Fatah menjadi menarik untuk ditelusuri. Penelitian kualitatif ini fokus melihat sejarah, gerakan filantropi yang bergerak dalam bidang kesehatan, ekonomi dan pendidikan, dan tren institusional yang ada di masjid Al fatah. Penelitian ini menggunakan bantuan teori modal sosial Piere Bourdieu dan social movement mobilization Paul Almeida. Peneliti berargumen bahwa Masjid Al Fatah dapat menjadi contoh bagaimana organisasi keagamaan dapat memberikan kontribusi secara signifikan terhadap perubahan sosial melalui kegiatan filantropi, memperkuat solidaritas komunitas, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini menemukan tiga temuan utama; pertama gerakan filantropi di masjid Al Fatah memang sudah berjalan sejak masa KH. Umar Sholeh sebagai pendiri. Kegiatan filantropi lahir dengan segala kemampuan yang dimiliki oleh KH. Umar Sholeh sebagai sosok yang memiliki modal sosial yang mumpuni. Kegiatan filantropi pada masa awal berupa kegiatan pemberian bantuan kepada jamaah yang mendapat musibah kematian. Melalui kegiatan tersebut akhirnya berkembang pada kegiatan filantropi yang lain, termasuk kegiatan yang masuk dalam ranah ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Kedua, manajemen yang dilaksanakan oleh masjid Al Fatah ternyata mengalami dinamika yang cukup statis. Inisiatif yang lahir mengenai ide pemberdayaan dan pengelolaan masih berasal dari keluarga, bukan dari takmir masjid sebagai pihak eksternal yang ditunjuk untuk mengelola. Ketiga. Tren institusional di masjid Al Fatah telah terjadi yang ditandai dengan berdirinya UPZ (Unit Pengumpulan Zakat). Legalitas tersebut memberikan bukti bahwa masjid Al Fatah yang dianggap bukan lembaga filantropi menjadikan dirinya resmi dan legal menjadi lembaga yang berhak untuk mengelola zakat. Selain itu, masjid Al Fatah juga memiliki serangkaian adaptasi dalam proses menjadikan dirinya sebagai institusional filantropi. Tren institusional filantropi juga menjelaskan bahwa terdapat serangkaian sumber daya yang digerakkan oleh agen dalam konteks ini adalah pengelola masjid untuk mencapai kelanggengan dan lestarinya gerakan filantropi. date: 2025-07-30 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72883/1/23200011143_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72883/2/23200011143_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Rosid Al Usman, NIM.: 23200011143 (2025) FILANTROPI BERBASIS MASJID STUDI KASUS MASJID AL FATAH JARAKSARI WONOSOBO. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.