@phdthesis{digilib72888, month = {July}, title = {PROBLEMATIKA DAKWAH ISLAM DI KECAMATAN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 90210583 Habib Asnawi}, year = {1998}, note = {Drs. H. M. Hasan Baidaie - Digitalisasi}, keywords = {Dakwah Islam, Problematika, Dai, Masyarakat, Kecamatan Ngluwar.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72888/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan problematika dakwah Islam di Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, serta mengidentifikasi upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif analitis, yaitu menyusun dan menginterpretasikan data sebagaimana adanya untuk memperoleh gambaran utuh mengenai permasalahan dakwah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika dakwah di Kecamatan Ngluwar bersifat kompleks, meliputi empat aspek utama: (1) Subyek dakwah, yakni keterbatasan jumlah dai, usia lanjut, kualitas kemampuan, serta kesulitan bahasa; (2) Obyek dakwah, yang mencakup rendahnya kualitas pemahaman keagamaan masyarakat dan adanya tradisi yang kurang sesuai dengan ajaran Islam; (3) Materi dakwah, yaitu adanya materi yang menimbulkan salah paham, kejenuhan, serta rendahnya kualitas penyampaian; dan (4) Metode dakwah, berupa penggunaan metode yang kurang bervariasi, ketidaksesuaian metode dengan kondisi masyarakat, serta keterbatasan dana. Di antara problematika tersebut, yang paling dominan adalah keterbatasan jumlah dai dibandingkan luas wilayah serta masalah pendanaan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika tersebut antara lain pengkaderan dai, penyelenggaraan sarasehan dan pengajian khusus, penyesuaian tradisi lokal dengan ajaran Islam, optimalisasi penggalian dana, serta penggabungan metode dakwah yang lebih tepat. Namun demikian, tingkat keberhasilannya masih belum maksimal. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pengembangan dakwah Islam di masa mendatang, terutama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dai, memperbaiki materi serta metode dakwah, dan mengatasi kendala struktural maupun kultural yang dihadapi masyarakat.} }