@mastersthesis{digilib72931, month = {August}, title = {PEMIKIRAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN KH. HASYIM ASY?ARI DAN RELEVANSINYA DENGAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21204012016 Raju Sanjani Sihombing}, year = {2025}, note = {Prof. Dr. Sigit Purnama, M. Pd.}, keywords = {KH. Hasyim Asy?ari, pendidikan lingkungan, pemikiran}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/72931/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam pemikiran KH. Hasyim Asy?ari mengenai pendidikan lingkungan, yang walaupun tidak secara eksplisit menggunakan terminologi ?ekologi? atau ?lingkungan hidup? dalam karya-karyanya, namun secara substantif memuat nilai-nilai dasar pendidikan lingkungan yang kuat. Beliau dikenal dengan konsep pendidikan yang berakar pada etika (adab), spiritualitas, dan tanggung jawab sosial, sebagaimana tertuang dalam karya utamanya Adab al-?{\=A}lim wa al-Muta?allim misalnya. Penelitian ini berangkat dari kebutuhan untuk menghadirkan pendekatan pendidikan lingkungan yang berbasis nilai-nilai Islam tradisional, yang mampu merespon tantangan krisis lingkungan kontemporer secara menyeluruh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research), dengan teknik analisis isi (content analysis). Sumber primer berupa kitab-kitab karya KH. Hasyim Asy?ari, sementara sumber sekunder mencakup literatur-literatur ilmiah yang relevan, baik berupa buku, jurnal, maupun tesis sebelumnya. Penelitian ini juga menggunakan kerangka teori dari Daniella Tilbury yang mengidentifikasi lima elemen penting pendidikan lingkungan: kesadaran, pengetahuan, sikap, keterampilan, dan partisipasi. Kelima elemen ini menjadi landasan untuk menafsirkan pemikiran KH. Hasyim Asy?ari dalam konteks pendidikan lingkungan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran KH. Hasyim Asy?ari mengandung nilai-nilai lingkungan yang bersifat mendasar dan transformatif. Pertama, aspek kesadaran dalam pendidikan menurut beliau bukan hanya rasional, tetapi juga spiritual yakni kesadaran akan posisi manusia sebagai khalifah di bumi. Kedua, pengetahuan yang diajarkan tidak hanya bersifat teknis, tetapi terintegrasi dengan nilai-nilai etis dan moral. Ketiga, sikap merupakan pilar utama dalam pembentukan karakter, yang dalam konteks lingkungan berarti mencintai kebersihan, hidup sederhana, dan tidak berlebih-lebihan. Keempat, keterampilan yang diajarkan bersifat aplikatif dan praktis, seperti pembiasaan hidup bersih dan tertib di lingkungan pesantren. Kelima, partisipasi diwujudkan dalam bentuk kolaborasi sosial, kepedulian terhadap sesama dan makhluk hidup, serta aksi nyata dalam menjaga lingkungan sekitar. Penelitian ini juga menemukan bahwa pemikiran KH. Hasyim Asy?ari sangat relevan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama pada Tujuan 4.7 yang menekankan pentingnya pendidikan yang mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan, nilai-nilai budaya, dan tanggung jawab global. Dalam konteks ini, pendidikan lingkungan berbasis pesantren seperti yang dirintis KH. Hasyim Asy?ari dapat menjadi model alternatif yang menjawab kebutuhan akan sistem pendidikan Islam yang menyatu dengan kesadaran ekologis, keberlanjutan hidup, dan kearifan lokal. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memperkaya khazanah pemikiran pendidikan Islam dan memperluas pendekatan pendidikan lingkungan yang holistik, integratif, dan berbasis nilai-nilai keislaman. Pemikiran KH. Hasyim Asy?ari dapat dijadikan sebagai fondasi konseptual dan praktis untuk pengembangan pendidikan lingkungan di lembaga-lembaga pendidikan Islam, sekaligus sebagai inspirasi dalam merancang kurikulum pendidikan berbasis spiritualitas, moralitas, dan ekologi. Kata kunci: KH. Hasyim Asy?ari, pendidikan lingkungan, pemikiran} }