%0 Thesis %9 Skripsi %A Redyadivka Ariarafa, NIM.: 21102050045 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2025 %F digilib:73057 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K partisipasi masyarakat; pengelolaan sampah; Bank Sampah. %P 114 %T PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS KOMUNITAS: STUDI KASUS BANK SAMPAH BAHTERA MAYANGAN, KABUPATEN SUBANG %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73057/ %X Bank Sampah Bahtera Mayangan merupakan salah satu inisiatif masyarakat yang melakukan pengelolaan berbasis komunitas di tengah gentingnya persoalan sampah. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat yang terjadi, meliputi proses tingkatan, bentuknya hingga faktor pendorong dan penghambat dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas di Bank Sampah Bahtera Mayangan, Desa Mayangan, Kabupaten Subang dengan menggunakan teori tingkatan partisipasi oleh David Wilcox (1994). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis studi kasus dengan metode pengumpulan data berupa observasi non-partisipan, wawancara dengan sembilan informan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan dokumentasi. Metode analisa data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Bank Sampah Bahtera Mayangan diwujudkan dalam lima proses tingkatan, yakni: 1) Sosialisasi dan edukasi mengenai ide atau gagasan pengelolaan sampah dari inisiator Bank Sampah Bahtera Mayangan; 2) Diskusi dengan memberikan umpan balik bagi ide dan gagasan tersebut; 3) Mengambil keputusan bersama mengenai rencana pengelolaan sampah; 4) Bertindak bersama menjalankan program dan kegiatan pengelolaan sampah; 5) Memberikan dukungan bagi kelangsungan Bank Sampah Bahtera Mayangan. Selain itu, terdapat faktor yang menjadi pendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah tersebut, yaitu kesadaran masyarakat, dukungan eksternal, dan nilai ekonomis yang dihasilkan dari prosesnya. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat terdiri dari faktor internal berupa minimnya kesadaran dan faktor eksternal berupa kepentingan Pemerintah Desa Mayangan yang justru melemahkan inisiatif masyarakat dan mengadakan program tandingan. %Z Dr. Asep Jahidin, S.Ag., M.Si.