%0 Thesis %9 Skripsi %A Asmuni Dja'far, NIM.: 91521120 %B FAKULTAS USHULUDDIN %D 1999 %F digilib:73072 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K moksa, Hindu Dharma, catur purushartha, yoga, kebebasan rohani %P 84 %T MOKSA DALAM HINDU DHARMA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73072/ %X Penelitian ini membahas konsep moksa dalam ajaran Hindu Dharma sebagai tujuan tertinggi kehidupan spiritual umat Hindu. Latar belakang penelitian didasarkan pada keyakinan bahwa setiap manusia mendambakan kebahagiaan kekal dan pembebasan dari penderitaan duniawi. Dalam Hindu Dharma, hal tersebut diwujudkan melalui pencapaian moksa, yaitu kebebasan roh dari ikatan keduniawian, terbebas dari hukum karma phala dan samsara, serta bersatu dengan Sang Hyang Widhi atau Brahman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan sumber primer berupa kitab suci Weda, Bhagawadgita, dan literatur Hindu Dharma lainnya, serta sumber sekunder berupa karya-karya akademik yang relevan. Analisis dilakukan dengan pendekatan filosofis dan teologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moksa merupakan puncak dari catur purushartha (empat tujuan hidup umat Hindu), setelah dharma, artha, dan kama. Moksa tidak hanya dapat dicapai setelah kematian, tetapi juga dapat dialami semasa hidup (jiwan mukti) dengan syarat terbebas dari ikatan duniawi, mengendalikan hawa nafsu, serta menempuh jalan spiritual melalui catur yoga (karma yoga, bhakti yoga, jnana yoga, dan raja yoga). Moksa menjadi simbol kebebasan tertinggi, manunggalnya atman dengan Brahman, serta kebahagiaan rohani yang abadi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa moksa dalam Hindu Dharma tidak hanya menjadi tujuan akhir yang bersifat individual, tetapi juga mengandung dimensi sosial, yaitu penciptaan kesejahteraan dan kedamaian dunia (jagadhita). Dengan demikian, kehidupan umat Hindu diarahkan untuk mengintegrasikan spiritualitas pribadi dan tanggung jawab sosial. %Z Drs. A. Singgih Basuki, MA - Digitalisasi