@phdthesis{digilib73112, month = {July}, title = {AGAMA HANIF DALAM AL-QUR'AN (STUDI TAFSIR KE-INDONESIAAN)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 91530943 Mahfudz Anshori}, year = {1998}, note = {Drs.hChumaidi Syarif Romas - Digitalisasi}, keywords = {agama hanif, al-Qur?an, tafsir keindonesiaan, tauhid, Nabi Ibrahim}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73112/}, abstract = {Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kajian terhadap istilah agama hanif yang dalam al-Qur?an dikaitkan dengan ajaran tauhid Nabi Ibrahim AS. Istilah ini memiliki relevansi teologis yang kuat, terutama dalam menguatkan pemahaman tentang keesaan Allah dan kemurnian ajaran Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap konsep agama hanif dalam al-Qur?an serta menelaah bagaimana para mufassir Indonesia menafsirkannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan metode tafsir tematik (maudhu?i). Sumber data utama adalah ayat-ayat al-Qur?an yang memuat istilah hanif, sedangkan data sekunder berasal dari kitab tafsir klasik dan tafsir keindonesiaan, seperti Tafsir al-Mishbah, Tafsir al-Azhar, dan karya tafsir ulama Nusantara lainnya. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan ayat-ayat terkait, membandingkan penafsiran para mufassir, dan menarik kesimpulan secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama hanif dalam al-Qur?an dipahami sebagai agama tauhid murni yang menolak syirik dan kemusyrikan, mengikuti ajaran Nabi Ibrahim AS, serta menekankan dimensi iman, syariah, dan akhlak. Tafsir keindonesiaan menekankan bahwa agama hanif merupakan sikap hidup yang lurus, seimbang, dan sesuai dengan fitrah manusia, sehingga mampu menjawab tantangan modernitas tanpa kehilangan esensi keislaman. Selain itu, para mufassir Indonesia menekankan nilai inklusifitas agama hanif yang mendorong toleransi, ukhuwah, dan moderasi beragama. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa konsep agama hanif dalam al-Qur?an memiliki makna universal dan kontekstual. Ia tidak hanya menjadi fondasi teologis Islam, tetapi juga pedoman etis bagi umat Islam Indonesia dalam menghadapi realitas sosial keagamaan yang majemuk.} }