%A NIM.: 18105020060 Agus Sufriyadi %O Derry Ahmad Rizal, M.A. %T KONSTRUKSI SOSIAL ASTA JURUAN BAGI PEZIARAH DI DESA JURUAN DAYA KECAMATAN BATUPUTIH KABUPATEN SUMENEP %X Masyarakat menanggapi mitos terhadap Asta Juruan merupakan fenomena yang sangat unik. Bukan hanya kemitosan tersendiri, tetapi banyak munculnya berbagai tradisi yang menyiratkan ciri-ciri kebudayaan masyarakat Jawa dengan corak animisme dan dinamisme. Banyak sejarah yang menceritakan tentang kekeramatan Asta Juruan yang sangat identik dengan keangkerannya dan memepunyai nilai mistis yang kuat. Keangkeran tersebut menjadikan anggapan masyarakat dengan istilah keramat. Kekeramatan tersebut membuat masyarakat yakin bahwa ada spiritual yang tersembunyi sebagai salah satu kesakralan terhadap Asta Juruan. Alasan tersebut yang mendasari penulis melakukan penelitian di Asta Juruan tentang “Konstruksi sosial Asta Juruan bagi peziarah di desa Juruan Daya Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep. Penelitian ini berupa penelitian langsung yang mengambil fokus kajian terhadap konstruksi masyarakat Juruan Daya terhadap fenomena kesakralan Asta Juruan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologis yaitu menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger. Dengan kata lain penelitian ini untuk melihat gejala sosial dan kostruksi masyarakat terhadap tradisi, mitos, dan berbagai kesakralan Asta Juruan. Menurut penulis fenomena ini bukanlah tindakan yang diakibatkan oleh satu dua faktor tetapi melibatkan sekian banyak faktor yang terkait dengan dunia sosial mereka. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jelas faktor yang menjadikan mitos dan kesakralan yang terjadi dan mengetahui konstruksi sosial yang dialami oleh masyarakat dan peziarah Asta Juruan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesakralan Asta Juruan di Juruan Daya tidak lepas dari tiga hal yang mendasarinya. Pertama, tradisi berziarah ke Asta Juruan merupakan tradisi masyarakat yang sudah ada sejak zaman dahulu, sehingga menemukan legitimasinya dan mengakar kokoh di masyarakat. Kedua, makna Asta Juruan bagi masyarakat, khususnya peziarah memiliki posisi yang sangat peting. Ketergantungan masyarakat terhadap kekuatan supranatural sangat kuat dan menjadikan Asta Juruan sebagai simbol yang sakral. Ketiga, adanya mitos yang kuat. Suatu tradisi tidak akan bertahan lama jika tidak dibangun dengan mitos yang kuat. Masyarakat Juruan Daya khususnya para peziarah berasumsi bahwa pemitosan tersebut mampu menjadi legitimasi dalam pelembagaan tradisi. Fungsi mitos menjadi lebih luas, sehingga melahirkan banyak persepsi dan kecenderungan terhadap pemahaman dan kepercayaan masyarakat, yaitu adanya relasi antara manusia dengan alam, antara agama dan keragaman masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Asta Juruan memilki peran dan fungsi yang sangat sentral bagi kehidupan masyrakat, khususnya bagi masyarakat Juruan Daya dan peziarah yang datang dari berbagai daerah. %K Asta Juruan, Mitos, Sakral, Konstruksi Sosial %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib73131