@mastersthesis{digilib73232, month = {August}, title = {INTERPRETASI HADIS-HADIS MISOGINIS MENGGUNAKAN ILMU BALAGHAH DAN MAQASID ASY-SYARI?AH (STUDI PEMIKIRAN SAI?D RAMADHAN AL-B{\^U}THI DALAM KITAB AL-MAR'AH)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 23205031040 M.Sholahuddin}, year = {2025}, note = {Dr. Ja?far Assagaf, M.A.}, keywords = {Hadis Misoginis, Al-Buti, Ilmu Balaghah, Maqa{\d s}id Syari?Ah.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73232/}, abstract = {Kaum feminis mensinyalir adanya penetrasi budaya patriarkal dalam pembentukan hadis, yang jadi penyebab munculnya hadis-hadis bernuansa misoginis, yang kemudian karena alasan ini, para feminis berani menggugat, menafsirkan ulang dan bahkan menolak hadis-hadis tersebut. Pada dasarnya klaim misoginis ini timbul dari kesalah pahaman, dimana hadis-hadis yang dianggap misoginis seperti hadis yang menyebut perempuan kurang akal dan agama maupun istri sujud kepada suami, seringkali dipahami secara literal tanpa memperhatikan konteks bahasa dan tujuan syariat. Oleh karena itu, diperlukan adanya analisa yang obyektif dan benar atas hadis-hadis tersebut, dengan pendekatan bahasa (teks) maupun kontekstual berbasis kemaslahatan. Salah satu ulama yang telah melakukan penafsiran obyektif tersebut ialah Sa?id Ramadhan al-Buthi, sehingga penulis tertarik untuk mengkaji pemikirannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana metode interpretasi Dr. Sa?{\=i}d Rama{\d d}{\=a}n al-B{\=u}{\d t}{\=i} terhadap hadis-hadis tersebut melalui pendekatan ilmu balaghah dan maq{\=a}{\d s}id syar{\=i}?ah dalam karyanya Al-Mar?ah Bayna Tughy{\=a}n an-Nizh{\=a}m Al-Gharbiy wa Lath{\=a}?if a-Tasyr{\=i}? ar-Rabb{\=a}niy. Peenelitian ini berbasis kepustakaan dengan sumber primernya adalah tiga kitab al-Buthi yaitu, Al-Mar?ah Bayna Tughy{\=a}n an-Nizh{\=a}m Al-Gharbiy wa Lath{\=a}?if a-Tasyr{\=i}? ar-Rabb{\=a}niy, Fi al-{\d H}ad{\=i}{\.s} asy-Syar{\=i}f wa al-Bal{\=a}gah an-Nabawiyyah dan Dlaw{\^a}bith al-Ma{\d s}la{\d h}ah f{\=i} as-Syar{\^i}?ah al-Isl{\^a}miyyah. Sedangkan sumber data sekundernya berasal dari karya al-Buthi yang lain, maupun buku, jurnal dan tulisan ilmiah yang membahas ilmu balaghah,maqashid syari?ah, hadis misoginis, feminis, serta hermenuitika. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif-analisis, dan ilmu balaghah dan maqashid syari?ah sebagai pisau analisisnya. Penelitian ini menemukan bahwa al-B{\=u}{\d t}{\=i} tidak memaknai hadis-hadis tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap perempuan. Justru, beliau menunjukkan bahwa gaya bahasa dalam hadis seperti ta?k{\=i}d al-mad{\d h} bim{\=a} yusybi{\d h}u al-dzamdalam hadis yang menyebut wanita kurang akal dan agama merupakan bentuk pujian tersirat, bukan cemoohan. Yang juga memiliki makna mendalam untuk menyingkap perbedaan karakteristik laki-laki dan perempuan.Dan pada hadis istri sujud pada suami, ia menyebut hadis tersebut mengandung unsur mubalaghah (melebih-lebihkan) dengan memakai bahasa kinayah dan tamsil, yang bertujuan memberikan pengertian betapa besarnya hak suami, disamping banyak hadis Nabi yang menyebutkan besarnya hak istri. Ini adalah parenting dari Nabi agar dari suami maupun istri memperhatikan hak pasangannya, sehinga dapat terbentuk keluarga bahagia. Pendekatan maq{\=a}{\d s}id juga digunakan al-B{\=u}{\d t}{\=i} dalam memahami kedua hadis tersebut, dimana ia menegaskan bahwa semua ketentuan Islam termasuk pemilihan suami sebagai pemimpin rumah tangga maupun pembagian tugas antara suami dan istri, bertujuan menjaga lima prinsip pokok agama ({\d d}ar{\=u}riyy{\=a}t al-khams) dan menjamin kemuliaan perempuan.} }