<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS)"^^ . "Kajian mengenai konsep Roh Kudus dalam Al-Qur’an dan Al-Kitab hingga kini\r\nmasih memunculkan perdebatan, baik di ranah teologis maupun akademis. Sebagian\r\nkalangan Kristiani dan orientalis menilai bahwa Al-Qur’an mengadopsi unsur-unsur\r\ndari tradisi Yahudi dan Kristen, termasuk istilah Roh Kudus, yang dipandang sebagai\r\njejak adopsi ajaran Kristiani. Sementara itu, mayoritas ulama Muslim memahami Roh\r\nKudus sebagai Malaikat Jibril, meskipun secara tekstual Al-Qur’an tidak pernah secara\r\neksplisit menyebutkannya, melainkan penafsiran ini berkembang melalui tradisi tafsir\r\nklasik dan terjemahan. Perbedaan penafsiran tersebut menimbulkan kerancuan dan\r\nmembuka ruang diskusi yang lebih luas mengenai intertekstualitas, konsistensi makna,\r\nserta perbedaan ontologis antara pemahaman Islam dan Kristen mengenai Roh Kudus.\r\nMelalui lensa intertekstualitas Julia Kristeva, konsep Roh Kudus dalam Al-\r\nKitab dan Ruh al-Qudus dalam Al-Qur’an dapat dipahami sebagai hasil dialog antarteks\r\nyang melintasi batas tradisi agama. Dalam kerangka ini, Kekristenan\r\nmengembangkan makna Roh Kudus secara ontologis sebagai Pribadi Ilahi yang\r\nberdiam dalam diri umat, sedangkan Islam merekontekstualisasinya secara fungsional\r\nsebagai Malaikat Jibril, penyalur wahyu, dan penguat iman, sambil menegaskan prinsip\r\ntauhid. Perbedaan penafsiran ini tidak sekadar menandai perbedaan doktrinal, tetapi\r\njuga memperlihatkan bagaimana teks-teks suci membangun identitasnya melalui\r\nproses adopsi, penolakan, dan reformulasi makna dari tradisi sebelumnya. Penelitian\r\nini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, menganalisis\r\nteks-teks primer Al-Qur’an dan Al-Kitab serta tafsir klasik dan literatur teologis, untuk\r\nmenyingkap proses intertekstualitas yang membentuk konsep Roh Kudus sekaligus\r\nmemahami implikasinya terhadap konstruksi identitas keagamaan dalam Islam dan\r\nKristen.\r\nHasil penelitian ini menegaskan bahwa intertekstualitas antara Al-Kitab dan Al-\r\nQur’an bukanlah bentuk imitasi, melainkan proses transformasi makna yang\r\nmelibatkan dialog, kritik, dan rekonstruksi teologis. Konsep Roh Kudus dalam kisah\r\nMaryam, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad memperlihatkan peran sentral sebagai\r\npenghubung langsung antara Tuhan dan manusia, meskipun dipahami secara berbeda\r\ndalam Al-Kitab dan Al-Qur’an. Dalam kisah Maryam, Roh Kudus atau Ruh al-Qudus\r\nhadir untuk menghadirkan kelahiran Nabi Isa secara mukjizat dan suci, menegaskan\r\nintervensi ilahi dalam proses penciptaan kehidupan. Dalam pelayanan Nabi Isa, Roh\r\nKudus meneguhkan misi kenabiannya, memberi kuasa untuk melakukan mukjizat,\r\nserta membimbing pewartaannya kepada umat; sementara dalam Al-Qur’an, Ruh al-\r\nQudus dihadirkan untuk menguatkan Nabi Isa dalam dakwah dan kesaksiannya akan\r\nkebenaran. Adapun dalam kenabian Muhammad, Ruh al-Qudus diidentifikasi sebagai\r\nMalaikat Jibril yang berperan menyampaikan wahyu Al-Qur’an sekaligus menguatkan\r\nhati beliau dalam menghadapi tantangan kerasulan. Pola yang terlihat di ketiga kisah\r\nini adalah peran Roh Kudus dalam menghadirkan kehidupan, meneguhkan kenabian,\r\ndan menyampaikan kebenaran, meskipun makna ontologisnya mengalami pergeseran.\r\nKekristenan memperluas pemahaman Roh Kudus secara ontologis dengan\r\nmenempatkannya sebagai Pribadi Ilahi dalam kerangka Trinitas, yang tidak hanya\r\nmenyertai para nabi tetapi juga berdiam dalam diri umat percaya, sekaligus menjadi\r\ndasar teologi keselamatan melalui Kristus. Sebaliknya, Islam memperluas makna Roh\r\nKudus secara fungsional dan historis dengan menekankannya sebagai agen pewahyuan\r\nuniversal yang mendukung para nabi, namun menanggalkan dimensi keilahian untuk\r\nmenegaskan prinsip tauhid. Pergeseran ini memperlihatkan transformasi teologis yang\r\nsignifikan, dari konsep “kehadiran Allah dalam manusia” dalam Kekristenan menjadi\r\n“instrumen pewahyuan dari Allah kepada manusia” dalam Islam. Dengan demikian,\r\nperbandingan ini menyingkapkan bahwa Roh Kudus dalam kedua tradisi berfungsi\r\nsebagai agen kebenaran dan penguat misi kenabian, namun arah perkembangan\r\nmaknanya merefleksikan perbedaan mendasar antara kerangka trinitarian dan\r\nmonoteistik."^^ . "2025-08-20" . . . . "UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA"^^ . . . "FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA"^^ . . . . . . . . . "NIM.: 23205031043"^^ . "Ayu Festian Larasati"^^ . "NIM.: 23205031043 Ayu Festian Larasati"^^ . . . . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS) (Text)"^^ . . . . . "23205031043_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf"^^ . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS) (Text)"^^ . . . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS) (Other)"^^ . . . . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS) (Other)"^^ . . . . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS) (Other)"^^ . . . . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS) (Other)"^^ . . . . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS) (Other)"^^ . . . . . . "lightbox.jpg"^^ . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS) (Other)"^^ . . . . . . "preview.jpg"^^ . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS) (Other)"^^ . . . . . . "medium.jpg"^^ . . . "KONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS) (Other)"^^ . . . . . . "small.jpg"^^ . . "HTML Summary of #73233 \n\nKONSEP ROH KUDUS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN DAN AL-KITAB (TINJAUAN INTERTEKSTUALITAS)\n\n" . "text/html" . . . "297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir" . .