%A NIM.: 23205031051 Ana Syelviana %O Prof. Dr. H. Abdul Mustaqim, S. Ag., M. Ag %T EGALITARIANISME DALAM TAFSIR AL-QUR’AN (KAJIAN KOMPARATIF ATAS INTERPRETASI ASGHAR ALI ENGINEER DAN ASMA BARLAS) %X Penelitian ini mengkaji egalitarianisme dalam interpretasi Asghar Ali Engineer dan Asma Barlas. Egalitarianisme merupakan sebuah ideologi, doktrin, pemahaman, atau pandangan yang memprioritaskan kesetaraan hak, status, dan kesempatan bagi setiap individu tanpa memandang gender, ras, agama, serta status sosial. Sedangkan kesetaraan adalah produk hasil dari egalitarinisme. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan egalitarianisme dalam interpretasi Asghar Ali Engineer dan Asma Barlas. Adapun pemilihan terhadap kedua tokoh ini dikarenakan pemikirannya yang progresif dan relevan dengan konteks saat ini, serta mengusung interpretasi yang lebih inklusif terhadap isu kesetaraan gender. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini meliputi: bagaimana konsep egalitarianisme dalam pandangan kedua tokoh, bagaimana konstruksi egalitarianisme dalam interpretasinya, serta apa saja persamaan, perbedaan, dan relevansi egalitarianisme Asghar dan Barlas dalam konteks kesetaraan gender kontemporer. Penelitian ini merupakan studi pustaka dengan menggunakan pendekatan kualitatif-komparatif. Adapun sumber primer penelitian ini didapat dari buku karya kedua tokoh diantaranya; the Rights of Women in Islam, Qur’an Women and Modern Society karya Asghar Ali Engineer dan Believing Women in Islam: Unreading Patriarchal Interpretations of the Qur’an karya Asma Barlas. Metodologi yang digunakan untuk menganalisis egalitarianisme Asghar dan Barlas yakni teori yang dikembangkan oleh John Rawls yang terdiri atas dua prinsip egalitarianisme: Kebebasan dan Perbedaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik Asghar maupun Barlas mengasumsikan bahwa Al-Qur’an secara fundamental berpihak pada prinsip kesetaraan dan keadilan, namun dengan pendekatan yang berbeda. Asghar berangkat dari teologi pembebasan dengan fokus pada keadilan sosial dan struktur masyarakat, sementara Barlas menggunakan hermeneutika dengan menekankan pembacaan tauhidik yang menolak hierarki dan dominasi gender. Adapun konsep egalitarianisme Asghar dan Barlas terdiri atas tiga prinsip: egalitarianisme sebagai pilar keadilan dan kesetaraan, egalitarianisme sebagai komitmen keagamaan, dan egalitarianisme sebagai konsep resiprokal. Relevansi egalitarianisme Asghar dan Barlas dalam konteks kesetaraan gender yakni sebagai landasan filosofis yang memberi alternatif penafsiran yang lebih egaliter. %K Egalitarianisme, Tafsir Al-Qur’an, Asghar Ali Engiiner, Asma Barlas %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib73236