%0 Thesis %9 Masters %A Rani Rahmadani. M, NIM.: 23205031055 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2025 %F digilib:73238 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Hijab, Konstruksi Seksualitas, Para Ustadzah, Media Sosial, Michael Foucault %P 129 %T KONSTRUKSI SEKSUALITAS PENAFSIRAN HIJAB PARA USTADZAH DI MEDIA SOSIAL %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73238/ %X Fenomena hijab dalam media sosial tidak hanya menjadi simbol religius, tetapi juga ruang kontestasi makna antara spiritualitas dan seksualitas tubuh perempuan. Para ustadzah yang aktif berdakwah secara digital berperan penting dalam membentuk wacana publik tentang hijab melalui narasi-narasi keagamaan yang mereka bangun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konstruksi seksualitas dalam penafsiran hijab oleh para ustadzah di media sosial, dan menganalisis mekanisme normalisasi dan marginalisasi, serta pertarungan konstruksi patriarki dan konstruksi non patriarki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif-analitis, serta pisau analisis menggunakan teori konstruksi seksualitas Michael Foucault. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari konten atau ceramah para ustadzah di media sosial, sedangkan data sekunder meliputi literatur-literatur tafsir, artikel jurnal, buku-buku, serta penelitian yang relevan. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dan teknik analisis data menggunakan pendekatan analisis konstruksi seksualitas model MF. Hasil penelitian ini menemukan bahwa konstruksi seksualitas dalam tafsir hijab terbagi menjadi dua tipologi yaitu patriarki dan non-patriarki. Penafsiran patriarki memosisikan hijab sebagai alat kontrol tubuh perempuan yang dianggap sumber godaan atau fitnah, sedangkan penafsiran non-patriarki menjadikan hijab sebagai simbol kebebasan, identitas sosial, dan kesetaraan spiritual. Di samping itu, mekanisme normalisasi bekerja melalui tiga cara yakni mekanisme diskursif, mekanisme kultural dan mekanisme struktural. Selain itu, marginalisasi muncul dalam bentuk peminggiran dimensi sosial dan spiritual hijab dalam kedua kelompok ini. Penelitian ini juga menemukan adanya pertarungan wacana antara konstruksi patriarki dan non-patriarki diantaranya; hijab sebagai simbol kesalehan versus etika sosial, hijab antara seksualitas tubuh perempuan versus identitas sosial, serta hijab antara representasi moralitas versus kebebasan perempuan. %Z Prof. Dr. Hj. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., M.A