eprintid: 73244 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/07/32/44 datestamp: 2025-10-02 07:13:24 lastmod: 2025-10-02 07:13:24 status_changed: 2025-10-02 07:13:24 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Indrawansyah, S.Ag, NIM.: 23205031072 title: PRAXIS PENAFSIRAN HADIS ARBAIN NAWAWI “JANGANLAH KALIAN SALING MENZHALIMI” OLEH BUYA YAHYA (PADA CHANNEL YOUTUBE AL BAHJAH TV) ispublished: pub subjects: 297.125 divisions: pr_iat_s2 full_text_status: restricted keywords: Tafsir Buya Yahya, Hadis Arbain Nawawi, Penafsiran Hadis, Media Digital. note: Dr. Ali Imron., S.Th.I., MSI abstract: Penelitian ini membahas tentang praksis penafsiran hadis ke-24 dalam Kitab Arba’in Nawawi oleh Buya Yahya yang disampaikan melalui platform digital YouTube, khususnya pada kanal Al Bahjah TV. Hadis yang menjadi fokus kajian adalah hadis larangan saling menzhalimi, yang merupakan bagian dari hadis Qudsi dan mengandung pesan moral yang mendalam tentang keadilan dalam Islam. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena berkembangnya media digital sebagai ruang baru dalam penyampaian dakwah, di mana ulama seperti Buya Yahya memanfaatkan media sosial untuk menjangkau masyarakat luas dengan penyampaian ajaran Islam yang aktual dan kontekstual. Dalam konteks ini, penting untuk mengkaji bagaimana pesan keadilan dan larangan berbuat zalim dipahami, ditafsirkan, dan dikomunikasikan kepada masyarakat awam dalam format media visual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode analisis isi. Data utama diperoleh dari video ceramah Buya Yahya di kanal Al Bahjah TV yang membahas hadis ke-24 tentang larangan berbuat zalim, sementara data sekunder dikumpulkan melalui studi dokumentasi berupa kitab-kitab syarah hadis, jurnal ilmiah, dan sumber lain yang relevan. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori praksis dari Aristoteles, yang membagi aktivitas manusia ke dalam tiga kategori utama: theoria (kontemplatif), poiesis (produktif), dan praxis (tindakan etis). Penelitian ini berusaha melihat bagaimana penafsiran Buya Yahya berada dalam ranah praksis, yakni sebagai bentuk tindakan reflektif yang memiliki dampak langsung terhadap kesadaran moral dan sosial masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Buya Yahya tidak hanya menafsirkan hadis secara tekstual, tetapi juga kontekstual, dengan menjelaskan makna hadis dalam kerangka sosial masyarakat kontemporer. Ia membahas berbagai isu seperti keadilan sosial, ketimpangan ekonomi, pembagian warisan, serta relasi gender, dan menunjukkan bagaimana ajaran Islam sebenarnya telah memberikan prinsip-prinsip adil yang solutif terhadap permasalahan tersebut. Dalam penyampaiannya, Buya Yahya mengedepankan gaya komunikasi yang sederhana, retoris, dan menyentuh sisi emosional audiens, yang menjadikan pesan dakwahnya mudah diterima oleh kalangan awam. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti respons netizen terhadap ceramah Buya Yahya, yang mayoritas menunjukkan penerimaan positif dan menganggap penafsiran beliau sebagai sumber pencerahan dan solusi atas keresahan hidup sehari-hari. Media sosial seperti YouTube terbukti efektif dalam memperluas jangkauan dakwah sekaligus memberikan ruang partisipasi publik dalam diskursus keagamaan. Penelitian ini menemukan bahwa pendekatan praksis yang digunakan Buya Yahya mencerminkan dakwah yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menginspirasi perubahan sikap dan perilaku masyarakat. date: 2025-07-30 date_type: published pages: 143 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: masters thesis_name: other citation: Indrawansyah, S.Ag, NIM.: 23205031072 (2025) PRAXIS PENAFSIRAN HADIS ARBAIN NAWAWI “JANGANLAH KALIAN SALING MENZHALIMI” OLEH BUYA YAHYA (PADA CHANNEL YOUTUBE AL BAHJAH TV). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73244/1/23205031072_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73244/2/23205031072_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf