TY - THES N1 - Prof. Dr. Hj. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., M.A. ID - digilib73246 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73246/ A1 - Nur Rihladhatul ?Aisy Sayoga, NIM.: 23205031080 Y1 - 2025/08/20/ N2 - Penelitian ini menganalisis interpretasi mahasiswi Magister Ilmu Al-Qur?an dan Tafsir (MIAT) terhadap ayat-ayat pernikahan di tengah kesenjangan antara idealitas teks suci dan realitas sosial yang ditandai fenomena marriage is scary. Meskipun Al-Qur'an menyajikan pernikahan sebagai sumber ketenangan, narasi negatif di media sosial yang diperkuat oleh tingginya angka perceraian dan KDRT telah menimbulkan kecemasan pada Generasi Z. Kesenjangan ini memunculkan permasalahan tentang bagaimana akademisi muda Muslim yang berlatar belakang agama kuat menafsirkan kembali ayat-ayat pernikahan dalam merespons kondisi sosial kontemporer. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi pengetahuan Karl Mannheim, penelitian ini membedah konstruksi makna ke dalam tiga lapisan: makna objektif (lingkungan keluarga, akademik, dan media sosial), makna ekspresif (respons emosional dan narasi personal), dan makna dokumenter (ideologi kolektif yang tersembunyi). Penelitian kualitatif ini mengandalkan wawancara mendalam dengan 25 mahasiswi MIAT UIN Sunan Kalijaga untuk menggali pemaknaan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi keluarga menjadi faktor fundamental yang menanamkan pemahaman emosional paling awal, baik positif maupun traumatis. Pengaruh ini kemudian diperkuat secara masif oleh paparan negatif di media sosial yang menanamkan kewaspadaan kolektif pada semua informan. Interaksi ini menghasilkan keputusan yang beragam: mayoritas mahasiswi dari keluarga harmonis memilih menunda pernikahan untuk fokus pada pendidikan dan karir. Sementara itu, dari empat mahasiswi dari keluarga disfungsional, dua orang tetap memilih menikah dengan keyakinan spiritual sebagai alat untuk melawan trauma, sedangkan dua lainnya memilih tidak menikah karena rasa takut yang diperparah oleh pengalaman keluarga dan narasi media sosial. Terlepas dari keputusan akhir yang berbeda, ditemukan sebuah ideologi kolektif yang sama bahwa mereka secara seragam mengadopsi pola pikir preventif dan sangat berhati-hati, serta menggunakan teks suci sebagai alat legitimasi untuk membenarkan pilihan personal mereka yang didasarkan pada prinsip kesiapan holistik yang baru, mencakup stabilitas finansial dan kesehatan mental. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Interpretasi Al-Qur?an KW - Ayat-Ayat Pernikahan KW - Generasi Z M1 - masters TI - INTERPRETASI MAHASISWI TERHADAP AYAT-AYAT PERNIKAHAN AV - restricted EP - 142 ER -