@mastersthesis{digilib73247,
           month = {August},
           title = {DISKURSUS AYAT-AYAT GENDER DALAM TAFSIRALQURAN.ID},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM.: 23205031084 Iffah Fathan Salsabila},
            year = {2025},
            note = {Prof. Dr. Hj. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., M.A.},
        keywords = {Tafsir Gender, tafsiralquran.id, Diskursus, Michel Foucault, Kesetaraan Gender, Keadilan Gender, Qiwamah},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73247/},
        abstract = {Penelitian ini bertujuan mengkaji konstruksi gender dalam artikel-artikel tafsir yang dipublikasikan oleh situs tafsiralquran.id. Dengan menggunakan teori diskursus Michel Foucault, khususnya konsep regime of truth dan power/knowledge, penelitian ini menelaah bagaimana narasi tafsir di situs tersebut membentuk pemahaman dominan mengenai relasi gender dalam Islam. Fokus kajian diarahkan pada tiga tema utama: posisi perempuan dan laki-laki (QS. An-Nisa [4]:1), kritik terhadap poligami (QS. An-Nisa [4]:3), serta kepemimpinan domestik atau pembacaan ulang konsep qiwamah (QS. An-Nisa [4]:34). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Data primer berupa artikel-artikel bertema gender dari situs tafsiralquran.id, sedangkan data sekunder terdiri dari buku, jurnal, dan artikel. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap: (1) penyaringan artikel; (2) klasifikasi ayat berdasarkan isu sosial; dan (3) analisis narasi untuk mengidentifikasi kecenderungan diskursif yang dominan maupun resistif terhadap patriarki. Data dianalisis secara tematik melalui proses reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan berbasis abstraksi dan interpretasi kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tafsiralquran.id membangun diskursus tafsir yang kontekstual, historis, dan etis dalam merespons ayat-ayat gender. Pendekatan tekstualis masih ditemukan, namun digunakan sebagai kritik atau latar historis untuk mendorong pembacaan ulang yang berpihak pada prinsip keadilan dan kesetaraan.}
}