%A NIM.: 17101010115 Zainuddin Hasibuan %O Prof. Dr. H. Sugeng Sugiyono, M.A. %T AL USLUB AL LUGHAWI FI QASIDATAIN "MATARUN" WA QAMAR AL SYTAI LI MAHMUD DARWISH %X Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang dilakukan untuk mengungkapkan dinamika yang tersembunyi di balik kata-kata, yang terdapat dalam puisi maṭarun dan qamarun asy-sytāi karya Mahmud Darwish. Teori yang digunakan adalah analisis stilistika. Sumber data penelitian ini merupakan teks puisi maṭarun dan qamarun asy-sytāi dalam antologi Mahmud Darwish Asiq min Palestin. Puisi pertama yaitu maṭarun terdiri dari 4 bait dan menggambarkan nostalgia akan warisan dan alam, melalui berbagai simbol dan metafora seperti gambaran hujan, bunga lili, dan tanah yang dahaga. Dan secara keseluruhan makna-makna yang didapati merupakan gambaran pesan tentang untuk merenungkan siklus kehidupan, kehilangan, dan harapan akan kebahagiaan. Untuk puisi kedua yaitu qamarun asy-sytāi terdiri dari 5 bait, yang menggambarkan rasa kecewa dan amarah penyair atas pengkhianatan yang dirasakannya. Dan untuk keseluruhan, makna-makna yang didapati merupakan gambaran pesan tentang kekecewaan, pengkhianatan dan kehilangan. Dengan pendekatan analisis stilistika, penelitian ini menunjukkan bahwa dalam puisi maṭarun, Darwish menggunakan konsonan "Ra" yang merupakan sawamit mukarrarah (getar) secara dominan, menciptakan efek ritmis dan emosional yang mencerminkan perjuangan Palestina. Vokal juga berperan penting: vokal "a" memberikan nuansa mendalam, "i" menambah kehalusan, dan "u" memberikan kekuatan pada teks. Sebaliknya, dalam puisi qamarun asy-sytāi, Darwish memanfaatkan konsonan dan vokal seperti /s/, /k/, /b/, /t/, dan /m/ untuk membentuk aliran, kekuatan, dan kehangatan, sementara vokal "a" yang berbaris mati menambah intensitas emosional. Efek fonologis ini mencerminkan perjuangan bangsa Palestina dan memperkuat pesan puisi. Analisis morfologi kedua puisi mengungkapkan penggunaan gaya bahasa (isim mustaq) seperti isim masdar dan mabni lil majhul yang memperkaya ekspresi penyair. Sintaksis juga berperan penting, dengan Darwish menggunakan uslub al-fi’li dan uslubul isim untuk menekankan makna dan menciptakan efek dramatis dalam bait-baitnya. Selain itu, kedua puisi ini menunjukkan penggunaan perangkat majaz seperti antonim, sinonim, tasybih, tikrar, personifikasi, dan kinayah untuk memperdalam makna dan citra yang disampaikan. Darwish dengan cermat menyajikan gambaran yang kaya dan mendalam tentang realitas Palestina melalui struktur fonologis, morfologis, sintaksis, dan gaya bahasa yang khas dalam karyanya. %K Maṭarun, Qamarun Asy-Sytai, Puisi, Stilistika %D 2024 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib73275