relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73332/ title: PERUBAHAN TRADISI RAMADHAN DESA KEDUNGDADI KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN 1970-1990 creator: Muhammad Ghulam Nur Fadhil, NIM.: 19101020057 subject: 306.09598 Budaya Lokal description: Pada 1970-an, tradisi Ramadhan di Desa Kedungdadi berfokus pada tradisi Kupatan dan Megengan, yang dilaksanakan secara sederhana. Tradisi Kupatan dipusatkan di rumah Kepala Dusun, sementara Megengan hanya terbatas melakukan pembacaan surat Al-Fatihah untuk ahli kubur. Namun, memasuki 1980-an, terjadi perubahan signifikan dalam pelaksanaan tradisi ini. Kegiatan Kupatan dipindahkan ke masjid dusun dan ditambah dengan prosesi keagamaan seperti pembacaan sholawat Maulid Diba’. Tradisi Megengan juga mengalami transformasi, dengan penambahan doa khusus untuk ahli kubur, doa selamat dunia akhirat, dan doa menyambut Ramadhan. Penelitian ini mengkaji perubahan tradisi Ramadhan di Desa Kedungdadi menggunakan pendekatan sosio-historis dan teori akulturasi budaya. Fokus utama penelitian ini adalah perubahan yang terjadi pada periode tahun 1970-1990, meliputi perubahan dalam metode pelaksanaan tradisi Megengan dan tradisi Kupatan, serta adopsi tradisi baru yaitu Cinjo dan Dulkadiran. Metode penelitian sejarah diterapkan dengan langkah-langkah heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai perubahan-perubahan tradisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tradisi Ramadhan di Desa Kedungdadi dipengaruhi oleh interaksi antara faktor pendidikan, ekonomi, politik, dan sosial budaya. Meningkatnya kesadaran akan ajaran agama Islam, berdirinya Lembaga Pendidikan Islam, Pembentukan Ranting NU di Desa Kedungdadi pada tahun 1983, Kebijakan para pemangku jabatan desa dan peningkatan produksi pertanian juga turut berkontribusi dalam perubahan tersebut. Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai dinamika perubahan tradisi keagamaan di tingkat lokal dan bagaimana faktor-faktor eksternal dan internal berperan dalam proses akulturasi budaya dalam masyarakat desa. Selain perubahan pada tradisi yang sudah ada, tradisi baru seperti Cinjo dan Dulkadiran mulai diadopsi dalam perayaan bulan Ramadhan di Desa Kedungdadi. Tradisi Cinjo, yang awalnya merupakan bagian dari tradisi Nyadran, diintegrasikan ke dalam perayaan Ramadhan dan dilakukan secara mandiri sebanyak tiga kali dalam sebulan. Tradisi Dulkadiran juga diperkenalkan sebagai bagian dari rangkaian perayaan Ramadhan di desa ini. Tradisi Dulkadiran ini baru muncul pada era setelah 1980 dan sering digunakan dalam berbagai perayaan seperti tingkepan, perayaan kenaikan murid dari membaca kitab turutan ke membaca Alquran, perayaan 10 Muharrom, dan perayaan malam 27 Ramadhan. date: 2024-06-05 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73332/1/19101020057_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73332/2/19101020057_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Muhammad Ghulam Nur Fadhil, NIM.: 19101020057 (2024) PERUBAHAN TRADISI RAMADHAN DESA KEDUNGDADI KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN 1970-1990. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.