@phdthesis{digilib73374, month = {August}, title = {NAS DIBAJAH AL DUSTUR AL 'IRAQI 'AM 2005: TAHLIL AL KHITAB AL NAQDI LI TEUN VAN DIJK}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20101010097 Fauzan Rismahyudi}, year = {2024}, note = {Prof. Dr. H. Ibnu Burdah, S.Ag M.A.}, keywords = {Konstitusi, Irak, Analisis Wacana Kritis}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73374/}, abstract = {Konstitusi Irak 2005 sangat dipengaruhi tidak hanya oleh sejarah politiknya, tetapi juga oleh ketakutan akan ekstremisme Islam dan federalisme yang lebih besar yang mengarah pada separatisme. Untuk itu konstitusi menciptakan bias parlamenter yang kuat dalam mendukung Presiden terpilih, Irak memproklamirkan kebebasan beragama, akan tetapi yang diperhatikan hanya Islam, disamping itu Islam disana terpecah menjadi dua Sunni dan Syiah, yang mendapat perhatian lebih adalah Syiah, sedangan kaum Sunni dan beberapa agama lainya termajinalkan. Hal itu dibuktikan setelah konstitusi Irak diterima, hasil konstitusi baru Irak menunjukan terkabulnya banyak tuntutan kaum Syiah, Kurdi dan sedikit tuntutan kaum Sunni. Padahal kaum Sunni mempunyai sejarah dan pengaruh yang besar terhadap Irak. Dalam melihat realitas seperti ini penliti tergugah untuk meneliti konstitusi Irak dari aspek kebahasaan, terkhusus pada Ideologi teks Mukaddimah Konstitusi Irak 2005 sebagai ide utama dari keseluruhan konstitusi. Metode Peneltian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kritis dalam proses Analisis Wacana Kritis. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode simak dalam penelitian bahasa atau metode observasi dalam penelitian kualitatif lainnya. Analisis Wacana Kritis Teun Adrianus Van Dijk merupakan suatu pisau analisis untuk melihat tendensi tertentu dan Ideologi dalam teks. Dalam membedah teks, Van Dijk menggunakan tiga elemen dasar berupa analisis teks, analisis kognisi sosial dan analisis sosial. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa teks Mukaddimah Konstitusi Irak 2005 menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk, yang mencakup tiga aspek utama: analisis teks, analisis kognisi sosial, dan analisis konteks sosial. Dalam analisis teks, ditemukan bahwa bahasa yang digunakan bersifat kompleks dengan makna yang luas, sementara struktur teks dan pemilihan kosa kata masih belum mapan. Analisis kognisi sosial menunjukkan adanya intervensi eksternal, khususnya dari Amerika Serikat, dalam proses penyusunan konstitusi, yang dilakukan dengan terburu-buru tanpa waktu yang cukup untuk pembahasan mendalam. Hal ini berdampak pada hasil konstitusi yang kontroversial dan memecah belah. Analisis konteks sosial mengungkapkan bahwa konstitusi tersebut tidak dihormati oleh pemerintah, terutama dalam situasi seperti Musim Semi Irak 2011, di mana hak-hak dasar yang dijamin konstitusi diabaikan. Masalah dalam perancangan konstitusi, campur tangan eksternal, serta kelemahan pemerintah pusat dan perpecahan internal berkontribusi pada ketidakstabilan politik dan sosial di Irak pasca 2005. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kelemahan dalam Mukaddimah Konstitusi Irak 2005 memainkan peran signifikan dalam memperburuk kondisi di negara tersebut.} }