eprintid: 73446 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/07/34/46 datestamp: 2025-09-29 03:40:08 lastmod: 2025-09-29 03:40:09 status_changed: 2025-09-29 03:40:08 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Ahmad Fajrul Falakh, NIM.: 20101020037 title: KEBIJAKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA KETURUNAN TIONGHOA DI KESULTANAN YOGYAKARTA TAHUN 1918-1975 M ispublished: pub subjects: 959.8 divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: Sultan Hamengkubuwono IX, Pertanahan, Tionghoa note: Dr. Maharsi, M.Hum abstract: Motif peneliti mengangkat topik tentang kebijakan hak atas tanah bagi warga keturunan Tionghoa di Kesultanan Yogyakarta didasarkan pada beberapa alasan. (1) Di Yogyakarta terdapat kebijakan yang membatasi Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan Tionghoa untuk mempunyai hak milik atas tanah, (2) Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang menerapkan kebijakan tersebut sehingga menjadi satu hal yang unik, (3) kebijakan tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960 yang menghendaki hubungan penuh antara WNI dengan bumi, air dan ruang angkasa di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya kebijakan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian sosial-politik. Kebijakan sebagai sebuah produk hukum tidak muncul begitu saja. Peristiwa sejarah menjadi salah satu hal yang bisa mempengaruhi munculnya suatu kebijakan. Hal ini juga berlaku pada kebijakan hak atas tanah bagi warga keturunan Tionghoa di Kesultanan Yogyakarta tahun 1918-1975 M. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosial-politik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori kelembagaan (institutional theory) yang dikemukakan oleh Douglass C. North. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Pengumpulan data dilakukan melalui library research atau penelitian pustaka dengan mengkaji sumber primer dan sumber sekunder yang terkait. Sumber primer terdiri dari arsip, majalah dan surat kabar. Sumber sekunder terdiri dari buku, skripsi, jurnal dan artikel website. Adapun sifat penelitian ini adalah deskriptif-analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan hak atas tanah bagi warga keturunan Tionghoa di Kesultanan Yogyakarta dipengaruhi oleh hukum adat yang berlaku di wilayah tersebut. Hukum adat yang berlaku di Yogyakarta tidak mengatur kepemilikan hak milik tanah bagi warga non pribumi. Dalam hal ini, warga keturunan Tionghoa termasuk dalam kategori warga non pribumi. Oleh karena itu, warga keturunan Tionghoa di wilayah Kesultanan Yogyakarta tidak diperkenankan memiliki hak milik atas tanah. date: 2024-06-05 date_type: published pages: 112 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Ahmad Fajrul Falakh, NIM.: 20101020037 (2024) KEBIJAKAN HAK ATAS TANAH BAGI WARGA KETURUNAN TIONGHOA DI KESULTANAN YOGYAKARTA TAHUN 1918-1975 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73446/1/20101020037_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73446/2/20101020037_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf