@mastersthesis{digilib73475, month = {August}, title = {TENDENSI DAN IDEOLOGI ?SKY NEWS ARABIA? DAN ?AL-ARABIYA? DALAM PEMBERITAAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA PASCA-NORMALISASI UNI EMIRAT ARAB (ANALISIS WACANA KRITIS)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20201011004 Ratna Syafri}, year = {2024}, note = {Prof. Dr. Ibnu Burdah, M.A}, keywords = {Tendensi, Ideologi, Konflik Israel-Palestina, Analisis Wacana Kritis, Pasca-normalisasi Uni Emirat Arab}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73475/}, abstract = {Judul tesis ini adalah ?Tendensi dan Ideologi ?Sky News Arabia? dan ?Al- Arabiya? dalam Pemberitaan Konflik Israel-Palestina Pasca-Normalisasi Uni Emirat Arab (Analisis Wacana Kritis)?. Ditulis oleh Ratna Syafri dengan nomor NIM 20201011004. Ia merupakan salah satu mahasiswa Jurusan Magister Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dikotomi pemikiran antara kaum pluralis dan kaum kritis tentang media. Kaum Pluralis menggap bahwa setiap media netral dan tidak mengandung muatan apapun. Hal ini sejalan dengan pemikiran khalayak umum yang tidak memandang media memiliki bias apapun. Di sisi lain, kaum kritis meyakini bahwa media mengandung kecenderungan dan ideologi tertentu. Oleh karena itu, untuk membuktikan kebenaran di antara dikotomi dua pendapat ini, peneliti menjadikan portal media Sky News Arabia dan Al-Arabiya dalam pemberitaan konflik Israel- Palestina pasca-normalisasi Uni Emirat Arab sebagai objek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan tendensi dan ideologi Sky News Arabia dan Al-Arabiya dalam pemberitaan konflik Israel-Palestina pasca-normalisasi Uni Emirat Arab. Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini yaitu kualitatif-analitik yang berdasarkan teori Analisis Wacana Kritis model Theo Van Leeuwen yang menganalisis wacana teks melalui dua tahap, yaitu eksklusi dan inklusi. Sehingga, diperoleh hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa secara eksklusi tidak ditemukan adanya tendensi Sky News Arabia maupun Al-Arabiya terhadap salah satu aktor. Namun, tendensi Sky News Arabia maupun Al-Arabiya dalam pemberitaan konflik Israel-Palestina memojokkan pihak Palestina dan mendominasikan pihak Israel secara inklusi. Perbedaan hanya terletak ketika Sky News Arabia secara langsung menyebut Hamas yang merupakan salah satu fraksi perjuangan rakyat Palestina sebagai teroris. Adapun Al-Arabiya lebih banyak menampilkan tindakan-tindakan buruk gerakan Hamas yang dianggap sebagai tindakan pelaku terorisme. Adanya pemojokan suatu aktor dengan narasi terorisme menunjukkan keberadaan praktik Islamofobia. Adanya praktik Islamofobia dalam wacana teks berita menunjukkan bahwa Sky News Arabia maupun Al-Arabiya mengandung ideologi rasisme.} }