relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73581/ title: DIMENSI SYARH HADIS NUSANTARA: TELAAH KITAB HIDAYAH AL-BARI FI BAYAN TAFSIR AL-BUKHARI KARYA KH. AHMAD SANUSI SUKABUMI (ANALISIS TEORI SEMIOTIKA PIERCE DAN PENERJEMAHAM KOMUNIKATIF NEWMARK) creator: Muhammad Rizky Romdonny, NIM.: 23205032002 subject: 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir description: Kehadiran Kitab Hidayah Al-Bari Fi Bayan Tafsir Al-Bukhari karya KH. Ahmad Sanusi (mulai ditulis tahun 1931 M) sebagai bentuk kontribusi ulama Nusantara dalam kajian syarah kitab hadis primer yaitu mensyarahi Kitab Sahih Al-Bukhari. Munculnya karya tersebut sebagai bentuk kontribusi ulama Nusantara terhadap lingkup lokal dan global. Dalam lingkup lokal, karya ini memberikan wawasan perihal substansi hadis Nabi kepada masyarakat Sunda (mayoritas masyarakat Jawa Barat), sedangkan kontribusi untuk global bahwa karya ini menjadi bagian perkembangan syarah hadis pada masa keemasan (656-1352 H/1258-1933 M), sehingga karya ini menjadi salah satu karya ulama Nusantara dalam kajian syarah kitab hadis primer pada masa keemasan dan dapat dijumpai sampai saat ini. Tujuan penelitian ini yaitu; untuk mengetahui karakteristik pensyarahan hadis KH. Ahmad Sanusi dalam Kitab Hidayah Al-Bari Fi Bayan Tafsir Al-Bukhari, dan untuk mengetahui kontribusi pensyarahan hadis KH. Ahmad Sanusi dalam Kitab Hidayah Al-Bari Fi Bayan Tafsir Al-Bukhari dengan mengaplikasikannya sebagai bentuk kesinambungan karya melalui gabungan analisis semiotika Pierce dan penerjemahan-komunikatif Newmark serta arus baliknya. Metode penelitian ini kualitatif yaitu studi kepustakaan (library research) dengan langkah menelaah dan mendokumentasikan objek utama penelitian; melakukan tinjauan referensi; serta melakukan diskusi dengan tokoh yang dapat memberikan informasi perihal penelitian ini. Alhasil ditemukan setidaknya delapan karakteristik kitab tersebut yaitu: (a) menjelaskan ungkapan transmisi hadis (at Tahammul wa al Ada’) (b) menjelaskan rawi hadis (c) menjelaskan pemahaman mazhab dan memberikan standpoint (d) menjelaskan substansi syarah dengan mengutip tafsir dan sejarah (e) menjelaskan dengan menyertakan hadis pembanding (f) menjelaskan tokoh mubham dalam matan (redaksi hadis) maupun sanad (g) menjelaskan konteks Makkah berdasarkan pengamatan pengarang, dan (h) menjelaskan istilah lokalitas dan serapan. Sehingga untuk implementasi kesinambungan karya bahwa karakteristik tersebut menjadi acuan pensyarahan. Oleh karena itu, setidaknya referensi untuk mendukung dalam mensyarahi hadis seperti gagasan KH. Ahmad Sanusi di antaranya kitab rijal hadis, syarh hadis, mustakhrajat genre fikih, kamus Arab dan lainnya, serta didukung oleh aplikasi seperti Maktabah Syamilah dan aplikasi HaditsSoft. Maka penting melanjutkan perjuangan Ahmad Sanusi dalam menyajikan pensyarahan hadis dengan referensi yang kaya, namun penyajiannya sederhana serta penggunaan bahasa lokal. Namun, menjadi catatan bahwa ketika pengimplementasian tidak semua karakteristik pensyarahan Ahmad Sanusi bisa diterapkan dalam menjelaskan satu hadis, melainkan meninjau kembali substansi serta kebutuhan informasi terkait hadis yang disyarahi. date: 2025-09-04 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73581/1/23205032002_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73581/2/23205032002_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Muhammad Rizky Romdonny, NIM.: 23205032002 (2025) DIMENSI SYARH HADIS NUSANTARA: TELAAH KITAB HIDAYAH AL-BARI FI BAYAN TAFSIR AL-BUKHARI KARYA KH. AHMAD SANUSI SUKABUMI (ANALISIS TEORI SEMIOTIKA PIERCE DAN PENERJEMAHAM KOMUNIKATIF NEWMARK). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.