%0 Thesis %9 Skripsi %A Zalsa Neny Septyana, NIM.: 21104010083 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2025 %F digilib:73627 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K berpikir kreatif; fiqih; Pembelajaran Berbasis Proyek %P 157 %T PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2024/2025 %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73627/ %X Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya keterampilan berpikir kreatif dalam mendukung pemahaman materi Fiqih secara lebih mendalam dan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) pada mata pelajaran Fiqih, serta dampaknya terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta tahun ajaran 2024/2025. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive sampling. Subjek penelitian meliputi guru Fiqih, siswa Kelas XI F4 dan kelas XI F5, serta wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Data dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman, serta diuji keabsahannya melalui uji kredibilitas, keteralihan, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran Fiqih kelas XI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta mampu meningkatkan keterlibatan aktif siswa, pemahaman materi, serta keterampilan abad ke-21. Siswa dilibatkan dalam proyek nyata berupa pembuatan poster larangan minuman keras dan narkoba yang melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi formatif dan sumatif. Dampak penerapan PjBL tampak signifikan terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif berdasarkan indikator Torrance, yaitu fluency, flexibility, originality, dan elaboration. Fluency tercermin dari kelancaran siswa menyampaikan ide, berdiskusi, dan bertanya; flexibility terlihat dari kemampuan mencari solusi dengan beragam sumber; originality ditunjukkan melalui karya poster yang unik; sedangkan elaboration tampak dalam kelengkapan poster yang memuat dalil, data, ilustrasi, serta simbol pendukung. Fluency dan elaboration menjadi aspek paling menonjol, diikuti perkembangan fleksibilitas dan orisinalitas yang bervariasi antar siswa. Kendala utama meliputi rendahnya motivasi, ketimpangan partisipasi, keterbatasan waktu, dan kendala teknis. Solusi yang direkomendasikan adalah penilaian individu berbasis kontribusi nyata, pembagian tugas yang transparan, pengelolaan waktu fleksibel, dan penyediaan sarana teknologi. Secara keseluruhan, PjBL terbukti memperkuat kreativitas, kolaborasi, tanggung jawab, dan nilai karakter Islami siswa. %Z Drs. H. Radino, M.Ag.