@phdthesis{digilib73709, month = {January}, title = {METODE DAKWAH ISLAM DAN MISI KATHOLIK DI KECAMATAN BANTUL ( STUDI KOMPERATIF DAKWAH ORGANISASI MUHAMMADIYAH DAN MISI GEREJA SANTO YAKOBUS)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 02873965 Mochamad Mukhlis}, year = {1994}, note = {Drs. H. Sukriyanto. AR - Digitalisasi}, keywords = {dakwah Islam, misi Katolik, Muhammadiyah, Gereja Santo Yakobus, studi komparatif}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73709/}, abstract = {Kegiatan dakwah Islam dan misi Katolik merupakan dua aktivitas keagamaan yang memiliki tujuan serupa, yakni mengajak manusia menuju kehidupan yang beriman dan bermoral, namun berbeda dalam ajaran, metode, serta pendekatan yang digunakan. Kecamatan Bantul menjadi wilayah yang menarik untuk dikaji karena di dalamnya terdapat kegiatan dakwah Muhammadiyah dan misi Gereja Santo Yakobus yang sama-sama aktif dalam pembinaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan metode dakwah Islam yang digunakan oleh organisasi Muhammadiyah dengan metode misi Katolik yang dilakukan oleh Gereja Santo Yakobus di Kecamatan Bantul, serta untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kedua kegiatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan komparatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap pengurus Muhammadiyah, tokoh Gereja Santo Yakobus, serta masyarakat sekitar sebagai penerima kegiatan dakwah dan misi. Data dianalisis secara kualitatif dengan membandingkan strategi, pendekatan, dan hasil yang dicapai oleh kedua lembaga keagamaan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwah Muhammadiyah berorientasi pada pengembangan pendidikan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat melalui lembaga formal dan kegiatan pengajian. Sedangkan misi Gereja Santo Yakobus menekankan pelayanan kasih, pembinaan iman, dan kegiatan sosial kemanusiaan. Kedua pihak memiliki kesamaan dalam tujuan membina moral masyarakat, namun berbeda dalam pendekatan dan basis nilai ajarannya. Faktor pendukung pelaksanaan kegiatan keagamaan ini antara lain semangat pengabdian para pelaku dakwah dan misi, serta dukungan kelembagaan, sementara hambatannya mencakup keterbatasan sumber daya dan tantangan hubungan antarumat beragama. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa dakwah Muhammadiyah dan misi Gereja Santo Yakobus di Kecamatan Bantul berjalan berdampingan secara harmonis dan memberikan kontribusi positif bagi kehidupan sosial keagamaan masyarakat. Perbedaan metode dan pendekatan justru menjadi potensi untuk memperkuat toleransi dan kerjasama antarumat beragama di wilayah tersebut.} }