%A NIM.: 19105040065 Tirto Wahyuningtyas %O Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum. %T PERGESERAN PERILAKU KEAGAMAAN TIKTOKERS DI DUSUN BARAN, KALITIRTO, BERBAH, SLEMAN, YOGYAKARTA %X Algoritma aplikasi Tiktok saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan berbagai fitur menarik dan canggih. Tiktok menjadi salah satu media sosial yang digemari oleh masyarakat, terutama remaja. Remaja dengan psikis dan fisik yang mudah terpengaruh dan menirukan hal baru, salah satunya dari produksi konten Tiktok. Berbagai jenis konten Tiktok, salah satunya konten dengan memuat unsur erotisme menjadi daya tarik remaja dalam konsumsi pembuatan konten. Paparan konten Tiktok yang di produksi dan di konsumsi memberikan pergeseran pada segi perilaku keagamaan remaja. Pergeseran terdapat pada nilai-nilai keagamaan berupa penggunaan simbolik keagamaan yang telah kehilangan maknanya. Pada produksi konten Tiktok, agama hadir dalam penggunaan simbolik keagamaan, akan tetapi maknanya telah terdistorsi. Produksi konten Tiktok erotisme telah memasuki ranah kehidupan remaja. Penelitian ini fokus pada fenomena pergeseran perilaku keagamaan produksi Tiktok konten (erotisme) yang terjadi pada perempuan muslimah usia 17-21 tahun di Dusun Baran. Fenomena ini menggunakan pendekatan perspektif Sosiologi Agama. Lebih rincinya, fenomena pergeseran perilaku keagamaan diusung oleh tokoh Jean Baudrillard dengan teorinya “simulacra and simulation” dan hyperreality pada masyarakat post modern. Simulacra terjadi dari simulasi/tiruan yang diproduksi konten Tiktok. Hasil dari simulacra menciptakan realitas baru yaitu hiperrealitas semu/palsu yang telah kehilangan makna pada nilai dan tidak merepresentasikan realita sesungguhnya. Untuk mengkaji fenomena pergeseran perilaku keagamaan yang terjadi pada remaja Dusun Baran, penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif dengan teknik deskriptif. Teknik pengumpulan datanya terdiri observasi lapangan, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Subyek pada penelitian ini berjumlah enam (6) remaja perempuan muslimah usia 17-21 tahun, warga sekitar, dan dukuh setempat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki empat tahap mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/ verifikasi, dan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber informasi dan metode. Hasil dari penelitian memaparkan, pergeseran perilaku keagamaan yang terjadi pada Tiktokers remaja perempuan usia 17-21 tahun di Dusun Baran, Kalitirto, Berbah, Yogyakarta. Pertama, hal ini menggambarkan realitas dari keberagamaan remaja Tiktokers ditandai dengan pembuatan konten Tiktok dalam hal fashion/pakaian, tubuh, dan erotisme konten dan perilaku konsumtif flexing. Kedua, realitas dari keberagamaan virtual memberikan pergeseran pada segi perilaku remaja, berupa solidaritas kolektif ke individualis, kebebasan personal dengan pilihan fashion, tubuh, dan erotisme konten Tiktok, serta mengedepankan fear of missing out (FOMO), trend, dan algoritma Tiktok. Remaja sebagai Tiktokers mengalami transformasi identitas religius ke identitas digital, dalam artian nilai agama dari yang sakral menjadi sebuah estetika/sensasi. Tekanan algoritma Tiktok yang terus menerus memberikan suguhan konten Tiktok, sehingga memperkuat eskposur, salah satunya erotisme pada konten Tiktok remaja. %K perilaku keagamaan; produksi konten Tiktok; remaja perempuan ;Tiktokers Dusun Baran. %D 2025 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib73717