@phdthesis{digilib73749, month = {December}, title = {PROBLEMATIKA DAKWAH ISLAMIYAH DI SLB PONDOK PESANTREN TUNAS PEMBANGUNAN DESA REMBUN KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 93221659 Indah Tri Winarni}, year = {1999}, note = {Drs. H. Sukriyanto, M.Hum - Digitalisasi}, keywords = {tunanetra; SLB Tunas Pembangunan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73749/}, abstract = {Informasi sebagai sumber pengetahuan merupakan kebutuhan secara umum, terma::::uk penyandang cacat, Dengan ilmu pengetahuan inilah nantinya mereka diharapkan rapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi, sehingga kekurangan yang ada pada mereka bukan melulu menjadi penghambat dan beban bagi orang lain (sempurna). Berpijak dari persoalan pentingnya tunanetra mendapat informasi tentang Islam, maka kiranya sangat perlu adanya penelitian tentang bagaimana dakwah Islam yang baik terhadap tunanetra, sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama umat Islam tanpa dibatasi oleh kesempurnaan. Penelitian ini dalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata, sedangkan metode pengumpulan data dengan interview, observasi dan dokumentasi. Kesimpulan penelitian adalah: 1. Mengusahakan penambahan pemberi dana tetap dan tidak tetap, mendirikan seruacam badan usaha yang dikelola oleh santri yang dibimbing oleh ustadz, meudirikan show room dari basil ketrampilan sautri. 2. Seharusnya. para ustadz diupayakan mampu mengefekt.i.fkan media yang ada, atau dengan kata lain media yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Dismnping itu harus mengusahakan penambahan dan penyempurnaan media yang kurang. 3. Dengan meng.ldasifikasikan tuna netra yang ada,. setelah itu dakwah harus disesuaikan atau paling tidak jangan terlalu jauh lari dari klasifikasi itu, dengan demikian penerimaan mereka terhadap materi akan semakin tinggi. 4. Mengusahakan peningkatan kemampuan da'i dalam menyampaikan materi yang ada. 5. Mendatangkan da'i dari luar sebagni perbandingnn dan bahan evuluasi terhadap keklll'angmampuan da' i setempat; diadakan kw-sus da' i SLB; diadakan pelatihan dakwah terhadap tuna netra. 6. Santri diklasifikasikan sesuai umur, pendidikan, dan kemampuan ketrampilan serta kemandirian; penyetaraan fasilitas yang ada; usaha harus lebih banyak diarahkan pada kemandirian santri baik dari segi material maupun dari segi spiritual.} }