%0 Thesis
%9 Masters
%A Essyarovis Lutfiantoro Aji, NIM.: 21205031027
%B FAKULTAS USHULUDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
%D 2025
%F digilib:73774
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K Ahmad Mustofa Bisri; Tafsir al-Ibriz; Kitab Kuning
%P 190
%T RESEPSI AHMAD MUSTOFA BISRI TERHADAP TAFSIR AL-IBRIZ DALAM PENGAJIAN TAFSIR DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUT THALIBIN, REMBANG
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73774/
%X Pengajian kitab tafsir di pondok pesantren tradisional yang selama ini terkenal sangat setia dengan teks yang dibaca, namun ternyata di sisi lain Ahmad Mustofa Bisri melakukan pembaharuan makna saat membaca kitab tafsir al-Ibri<z. Lebih dari itu, penelitian terhadap pengajian kitab tafsir al-Ibri<z di Indonesia sendiri belum menyentuh aspek perluasan makna yang dilakukan oleh para kiai. Setidaknya, ada tiga jenis penelitian yang dilakukan di Indonesia tentang studi tafsir al-Ibri<z, yaitu fokus meneliti ideologi atau kecenderungan para kiai dalam ngaji kitab tafsir al-Ibri<z, fokus menelaah respon audiens, dan sebagian yang lain fokus menelaah metode pengajian yang digunakan mubaligh dalam ngaji tafsir al-Ibri<z. Sejalan dengan itu, penelitian ini akan menelaah resepsi yang dilakukan Ahmad Mustofa Bisri dalam membaca tafsir al-Ibri<z, faktor-faktor yang mempengaruhi resepsi Ahmad Mustofa Bisri dan sekaligus kontekstualisasi pengajian al-Ibri<z. Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif dengan kajian analisis konten yang menggunakan pisau analisis resepsi milik Stuart Hall. Hasil penelitian menunjukan bahwa resepsi Ahmad Mustofa Bisri dalam membaca tafsir al-Ibri<z dapat dikategorikan sebagai dominant-hegemonic position, negotiated position dan oppositional position. Adapun faktor yang mendorong Ahmad Mustofa Bisri memiliki pemaknaan yang berbeda dengan tafsir al-Ibri<z yaitu: konteks politik, ideologi, kemanusiaan dan perkembangan teknologi informasi. Resepsi Ahmad Mustofa Bisri yang tidak selamanya selaras dengan teks tafsir al-Ibri<z membuktikan bahwa pembelajaran di pondok pesantren tidak selamanya tekstualis, hanya terpaku pada naskah teks klasik. Oleh karena itu setidaknya terdapat dua bentuk kontekstualisasi pada resepsi Ahmad Mustofa Bisri terhadap tafsir al-Ibri<z yaitu kontekstualisai kitab kuning sebagai transformasi keilmuan sekaligus penegasan tradisi tafsir pesantren tradisional dan kontekstualisasi nalar ulama pesantren tradisional sesuai dengan konteks sosial historis yang melingkupinya. Bentuk resepsi yang di hadirkan pada pengajian tafsir al-Ibri<z menunjukkan bahwa kajian pesantren tradisionlis juga bersifat dinamis sesuai dengan konteks historis dan perkembangan ilmu pengetahuan yang melingkupinya.
%Z Prof. Dr. Ahmad Baidowi.