%0 Thesis %9 Masters %A Mohamad Taozan, NIM.: 23205011016 %B FAKULTAS USHULUDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2025 %F digilib:73785 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K etika; desentralisasi sains; teknologi. %P 193 %T KONSEP DESENTRALISASI SAINS (Perspektif Etika Tanggung Jawab Hans Jonas) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/73785/ %X Fenomena Desentralisasi Sains (DeSci) yang muncul sebagai respons terhadap tantangan dalam sains modern, didorong oleh kemajuan teknologi Blockchain dan Web 3. DeSci bertujuan untuk mendorong inovasi yang lebih terbuka, transparan, dan kolaboratif, serta mempermudah pendanaan proyek sains yang sebelumnya terkendala oleh institusi pemerintah. Namun, seiring dengan potensi manfaatnya, desentralisasi sains juga memunculkan problematika etis yang serius, seperti potensi penyalahgunaan data riset, kurangnya standaritas dan koordinasi etika, serta kesulitan dalam menentukan pihak yang bertanggung jawab atas dampak negatif penelitian, terutama dalam proyek-proyek kolaboratif atau komunitas non-akademis. Penelitian ini menganalisis konsep Desentralisasi Sains dari perspektif etika tanggung jawab Hans Jonas. Hans Jonas menekankan pentingnya etika dalam perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, dengan menyoroti bahwa kemajuan tersebut harus beriringan dengan etika tanggung jawab dan moral, serta mempertimbangkan efek jangka panjang terhadap masa depan dan lingkungan demi keberlangsungan hidup manusia. Jonas mengkritik antroposentrisme yang hanya berfokus pada kepentingan manusia tanpa melibatkan tanggung jawab terhadap lingkungan dan ekosistem. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya mengisi kesenjangan dalam kajian sebelumnya dengan mengintegrasikan teori etika Hans Jonas. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode analisis kritis dan studi pustaka, tesis ini menganalisis bagaimana konsep etika Hans Jonas dapat memastikan bahwa inovasi dalam desentralisasi sains tetap berada pada batasan etis yang bertanggung jawab, tidak merugikan pihak manapun, dan menjaga keberlangsungan hidup umat manusia. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan keilmuan filosofis/etika dan menjadi dasar etika dalam menghadapi degradasi nilai etika di era kemajuan sains dan teknologi. %Z Dr. Muhammad Taufik, M.Ag.